PROFESI-UNM.COM – Mahasiswi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menunjukkan prestasinya. Tiga orang mahasiswa, yang berhasil meraih Juara 3 dan The Most Outstanding Paper dalam kompetisi Essay Insight Competition (EIC) INTELLECTRA 2025 yang digelar oleh Himapro Pascasarjana Statistika IPB.
Mutmainnah, yang akrab disapa Mutma dan menjabat sebagai ketua tim, mengungkapkan bahwa keikutsertaannya dimulai dari informasi yang dikirim oleh senior.
“Awalnya cuma diminta bantu sebar pamflet. Tapi kemudian diajak juga ikut lombanya. Jujur, sempat ragu karena pesertanya dari S1 sampai S2, tapi teman-teman setim saling meyakinkan, akhirnya kami coba daftar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kompetisi tersebut, mereka memilih subtema sosial ekonomi dan mengangkat topik yang dekat dengan kehidupan sehari-hari yaitu maraknya penipuan berbasis teks melalui SMS dan WhatsApp.
“Kami ingin menunjukkan bahwa statistik bukan cuma soal angka, tapi bisa jadi alat untuk menyusun solusi nyata dari masalah sosial,” ungkapnya.
Mutma mengungkapkan salah satu tantangan yang dihadapi tim yaitu menyusun esai di tengah kesibukan akademik. Mutma menyampaikan bahwa waktu pengerjaan esai sangat berdekatan dengan agenda seminar proposal anggota tim.
“Untuk kendalanya, sebenarnya pembagian waktu antara nyusun proposal dan nyusun esainya, karena waktunya agak berdekatan sama teman-teman setim yang mau sempro, jadi agak hectic,” terangnya.
Meski demikian, timnya berhasil menyelesaikan esai dalam waktu kurang lebih lima hari dengan pengumpulan 8 Juli 2025. Dalam proses pengerjaannya, mereka membagi tugas secara seimbang.
“Kami membaginya ke dalam tiga bagian utama. Saya berfokus pada penulisan masalah, teori, serta inovasi yang akan dibangun. Satu anggota tim lainnya fokus pada analisis data, dan satu lagi mengurus data yang akan digunakan serta desain aplikasi,” jelasnya.
Sebagai penutup, Mutma menyampaikan pesan untuk mahasiswa lain yang ingin mengikuti lomba serupa.
“Jangan takut mencoba. Kita nggak pernah tahu rezeki kita ada di lomba yang mana. Kalau gagal 99 kali, kita harus punya semangat bangkit 100 kali,” pesannya. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti







