PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa baru Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun 2025 resmi menyandang status sebagai bagian dari civitas akademika. Namun, beberapa mahasiswa baru mengaku jaket almamater yang seharusnya menjadi simbol kebanggaan mahasiswa baru belum mereka terima.
Ketidakjelasan distribusi almamater membuat sejumlah mahasiswa melayangkan keluhan. Mereka menilai universitas kurang sigap menangani persoalan yang seharusnya sederhana.
H, salah satu mahasiswa baru, menyampaikan keresahannya selama menjalani perkuliahan tanpa mengenakan almamater.
“Kami sudah jalani kuliah sebulan penuh, tapi almamater masih entah di mana. Bagaimana kami bisa bangga mengenalkan diri sebagai mahasiswa UNM kalau simbol kebanggaan saja belum diberikan?” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kondisi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan mahasiswa. Apalagi, keterlambatan serupa juga terjadi pada angkatan sebelumnya. M, mahasiswa lain, menilai ada persoalan serius dalam manajemen kampus.
“Kalau setiap tahun masalahnya sama, berarti ini bukan lagi soal teknis. Ini soal komitmen universitas terhadap mahasiswa barunya,” tegasnya.
C, mahasiswa baru lainnya, melontarkan kritik tajam dan berharap pihak pengelola almamater lebih transparan.
“Saya harap pengelola almamater jangan hanya memberi janji. Buka loket tepat waktu, dan kalau almamater belum tiba, sebaiknya diumumkan di media sosial supaya kami tahu. Jangan sampai sudah jauh-jauh datang, malah disuruh menunggu lagi,” keluhnya.
Ia juga menambahkan, banyak mahasiswa yang merasa dirugikan akibat keterlambatan distribusi.
“Kasihan teman-teman yang rumahnya jauh harus bolak-balik untuk mengambil almamater, tapi pulang dengan tangan kosong. Kalau memang ukuran tidak tersedia, bilang saja, jangan langsung ambil kwitansi lalu memberikan ukuran yang tidak sesuai. Hal ini harus menjadi perhatian,” ujarnya.
Mahasiswa tersebut menutup dengan harapan agar kasus serupa tidak terulang pada angkatan mendatang.
“Semoga ke depan pengelola almamater menjadikan ini sebagai pelajaran supaya mahasiswa baru nanti tidak mengalami hal yang sama. Kalau bisa, saya minta pengembalian uang karena masih ada kebutuhan kuliah lain yang harus saya penuhi. Terima kasih,” tutupnya.(*)
*Reporter: Muhammad Nasruddin


 
  
					





 
						 
						 
						 
						