[PROFESI-WIKI] Sekolah Sebagai Inovator Sosial

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 22 Desember 2023 - 19:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi generasi muda sedang belajar bersama, (Foto: Int.)
Ilustrasi generasi muda sedang belajar bersama, (Foto: Int.)

PROFESI-UNM.COM – Pernahkah kalian berpikir bahwa sekolah berperan sebagai inovator sosial? Bagaikan sebuah pohon, biji pendidikan tumbuh membenih didalam keluarga, kemudian berkembang menjadi pohon subur di sekolah, lalu kemudian berbunga dan berbuah lebat sehingga nantinya akan membawa manfaat bagi keberlangsungan perkembangan hidup.

Buah dari pohon pendidikan yang dimaksud disini adalah sumber daya manusia (SDM) berkarakter, yang didalam dirinya berkembang potensi kecerdasan spiritual, intelektual dan bermoral. Dalam rangka memajukan kehidupan di segala bidang, optimalisasi pemberdayaan SDM berkarakter seperti itu mutlak diperlukan. Dalam hal ini, mereka adalah Pioneer perubahan untuk kemajuan.

Terkait peran sekolah sebagai inovator sosial tersebut, di dalam pembukaan UUD 45 ditegaskan sekali lagi bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bidang pendidikan. Mengapa tujuan pendidikan nasional ditegaskan secara konstitusional? Hal itu mencerminkan karakter para pendiri negara. Atas kecerdasan spiritualnya, jelas mereka berpandangan bahwa di dalam kelangsungan hidup suatu negara merdeka, penting dan perlu didukung oleh bangsa yang berkehidupan cerdas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam hal ini, bangsa berwawasan global, bersikap nasional, dan berperilaku lokal kedaerahan. Untuk mencapai tujuan itu, boleh jadi para pendiri negara bermaksud memerankan pendidikan sekolah sebagai pioneer perubahan untuk kemajuan.

Baca Juga Berita :  [PROFESI-WIKI] Yuk kenalin Jenis Stasiun Penyiaran di Indonesia

Selanjutnya, tujuan pendidikan nasional Indonesia di atas, difungsikan sebagai referensi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang peran sekolah sebagai inovator sosial. Secara eksistensial, bangsa Indonesia hidup tersebar merata dari ujung barat Sabang sampai ke ujung timur Merauke. Mereka masing-masing hidup dalam komunitas kesukuan di setiap daerah dalam segala perbedaan bentuk adat-istiadat, kebudayaan, kepercayaan, dan keagamaannya.

Lebih dari itu, mereka hidup di dalam perbedaan tata geografis dengan karakter lingkungan dan jenis kekayaan sumber alam yang berbeda-beda pula. Setiap perbedaan di dalamnya terkandung potensi, dan setiap potensi pasti mengandung nilai kebaikan. Realitas multikultur-demikian itu, mencerminkan substansi kekayaan nasional yang tidak ternilai. Untuk itu, dinilai penting dan perlu diangkat menjadi sasaran pokok pengembangan pembelajaran di setiap lembaga pendidikan sekolah yang ada di setiap daerah yang berbeda-beda karakter sosial dan ekosistemnya. Oleh karena itu, secara konstitusional dinilai tepat jika sekolah difungsikan sebagai inovator sosial. Itulah sebabnya pemberdayaan sistem pendidikan sentralisme-desentralistik dinilai tepat sebagai landasan pelaksanaan otonomi sekolah untuk bebas berkreasi dalam rangka pencerdasan kehidupan bangsa.

Baca Juga Berita :  [Profesi Wiki] Syarat-Syarat Suatu Kajian Ilmiah dalam Pancasila 

Selanjutnya, agar lembaga pendidikan sekolah kemudian bisa berhasil memerankan diri sebagai inovator sosial, maka perlu terlebih dahulu dipahami hal yang dimaksud dengan inovasi sosial. Secara metodis, pemahamannya dapat dilakukan menurut empat langkah pendekatan yaitu apakah arti inovası sosial itu, mengapa harus dilakukan, bagaimana bentuk pelaksanaannya dan apa manfaat yang diperoleh dari inovasi sosial itu? Di balik perkataan “inovasi sosial”, terdapat arti suatu pembaharuan dalam upaya untuk memajukan kehidupan bermasyarakat. Sedangkan, istilah “kemajuan” itu sendiri berarti ada suatu gerakan dinamis menuju tujuan.

Dalam konteks filsafat, tujuan adalah sesuatu yang bermanfaat bagi siapapun, dalam posisi sebagai apapun, yang berada di manapun, sampai kapanpun, dan dalam keadaan seperti apapun.

Berdasarkan hal tersebut, lembaga pendidikan sekolah perlu mengelola pembelajaran kreatif dan inovatif berbasis kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Atas dasar karakter pembelajaran demikian, sekolah diharapkan bisa menghasilkan lulusan – lulusan yang mampu melakukan perubahan untuk pembaharuan kehidupan.

Tulisan ini dikutip di Buku ‘aFilsafat Administrasi Pendidikan’ Halaman 118 – 120 oleh Suparlan Suhartono dan diterbitkan oleh Badan Penerbit UNM. (*)

Reporter: Muh. Akbar

Berita Terkait

Dana Kuliah Terancam Naik?
Seni Berkuliah: Memaksimalkan Potensi Akademik dan Pribadi
Tips Jitu Imbangkan Kuliah dan Kehidupan Sosial Mahasiswa
Tips Menghadapi Perkuliahan dan Perjalanan Kampus di Tengah Hujan Deras
Tips Sukses Gen Z di Era Digital: Menavigasi Karier, Produktivitas, dan Gaya Hidup
Menjadi Ketua Tingkat yang Baik Juga Ada Tipsnya
Resolusi 2025 Langkah Nyata Menuju Perubahan Besar
Beasiswa LPDP Tahun 2025 Telah Dibuka
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:02 WITA

Dana Kuliah Terancam Naik?

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:44 WITA

Seni Berkuliah: Memaksimalkan Potensi Akademik dan Pribadi

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:33 WITA

Tips Jitu Imbangkan Kuliah dan Kehidupan Sosial Mahasiswa

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:08 WITA

Tips Menghadapi Perkuliahan dan Perjalanan Kampus di Tengah Hujan Deras

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:40 WITA

Tips Sukses Gen Z di Era Digital: Menavigasi Karier, Produktivitas, dan Gaya Hidup

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA