PROFESI-UNM.COM – Tim Program Pengabdian Kepada Komunitas (PPK) Ormawa HIMA Sosiologi FIS-H UNM meresmikan Balla Sibaliparri sebagai rumah sehat di Pulau Barrang Lompo, Kota Makassar, Kamis (16/10/2025). Program ini juga dilengkapi Kebun Keluarga untuk menyediakan pangan bergizi bagi masyarakat.
Kegiatan peresmian dihadiri Walikota Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dan sejumlah mitra strategis lainnya. Kehadiran berbagai stakeholder menunjukkan dukungan nyata terhadap program kesehatan masyarakat ini.
Dosen pendamping PPK Ormawa, Idham Irwansyah Idrus menjelaskan makna Balla Sibaliparri. Konsep ini mengandung filosofi saling tolong-menolong dan saling menjaga dalam komunitas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Balla Sibaliparri adalah rumah tempat kita saling tolong-menolong dan menjaga,” ungkapnya. Rumah sehat ini dilengkapi alat ukur bayi, timbangan bayi, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Idham juga menjelaskan program Kebun Gizi Keluarga dengan konsep Green House. Program ini sejalan dengan Visi Misi Walikota Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustafa (MULIA).
“Kebun gizi keluarga mendukung program MULIA dengan konsep Green House yang berkelanjutan,” terangnya. Akan ada pelatihan untuk Kader Pembangunan Manusia dalam menjalankan program ini.
Camat Kepulauan Sangkarrang, Andi Ashdar mengapresiasi kerja keras Tim PPK Ormawa. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat menjaga keberlanjutan program ini.
“Terima kasih kepada adik-adik yang telah menjalankan program selama ini,” ujarnya. Ia berharap RT/RW menjaga kebersihan rumah sehat setelah mahasiswa pulang.
Wakil Walikota Makassar, Ahmad Ashari, menyatakan program ini kontribusi nyata mahasiswa. Upaya ini mendukung gerakan zero stunting di Pulau Barrang Lompo.
“Program Balla Sibaliparri adalah kontribusi mahasiswa mendukung kesehatan kepulauan,” jelasnya. Pemerintah berharap program ini dapat diperluas ke wilayah yang lebih luas.
Ahmad Ashari menyampaikan data stunting yang cukup mengkhawatirkan di Kota Makassar. Dari 77.981 balita yang diukur, 3.022 balita terindikasi stunting atau 3,88 persen.
“Angka stunting di Kota Makassar mencapai 3,88 persen dari total balita,” ungkapnya. Khususnya di Kecamatan Sangkarrang, angka stunting mencapai 14,9 persen.
Data menunjukkan 125 balita dari 859 total balita di Sangkarrang terindikasi stunting. Angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata kota Makassar secara keseluruhan.
Kegiatan peresmian diakhiri dengan potong pita simbolik Balla Sibaliparri oleh para pejabat. Dilanjutkan dengan penanaman lubang bipori sebagai peresmian Kebun Keluarga.
Acara ini menunjukkan komitmen mahasiswa UNM dalam pengabdian kepada masyarakat. Program Balla Sibaliparri diharapkan berkelanjutan menurunkan angka stunting di wilayah setempat. (*)
*Reporter: Yusri Saputra







