[Opini] Menyoal Efisiensi APBN: Ketika Keuangan Negara Tak Lagi Pro-Rakyat

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:38 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Satria, Presiden Phinisi Debating Society UNM, (Foto: Ist.)

Potret Satria, Presiden Phinisi Debating Society UNM, (Foto: Ist.)

PROFESI -UNM.COM – Dinamika politik kerap menempatkan kepentingan individu dan kelompok di atas kepentingan rakyat. Sulitnya akses pendidikan dan lapangan kerja memperparah rendahnya kualitas sumber daya manusia, sehingga rasionalitas dalam memilih pemimpin pun minim. Pemerintah, sebagai aktor utama, memiliki tanggung jawab moral untuk memperbaiki kondisi ini melalui kebijakan yang benar-benar pro-rakyat.

APBN, sebagai instrumen strategis pembangunan, seharusnya mencerminkan prioritas tersebut. Namun, meski anggaran pendidikan 2024 tercatat tertinggi dalam sejarah, realisasi dan dampaknya masih jauh dari harapan. Ketimpangan infrastruktur dan rendahnya kesejahteraan guru honorer menjadi bukti bahwa publikasi anggaran besar belum tentu sejalan dengan realitas di lapangan.

APBN bukan sekadar administrasi keuangan, tetapi peta jalan pembangunan negara. Namun, implementasi efisiensi anggaran sering kali berdampak buruk pada sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan subsidi sosial. Program-program seperti Makan Bergizi Gratis, meski bertujuan baik, kerap dijalankan tanpa persiapan matang, sehingga memicu permasalahan seperti korupsi, ketidakmerataan, bahkan kasus keracunan.

Fenomena politik praktis juga memperkeruh situasi. Pengangkatan pejabat pendidikan seringkali berdasarkan kepentingan politik, bukan kompetensi, yang pada akhirnya memengaruhi efektivitas pengelolaan anggaran. Pemotongan anggaran, meski diklaim sebagai efisiensi, justru membebani masyarakat miskin, meningkatkan biaya hidup, dan memperlebar ketimpangan sosial. Sementara itu, kelompok elit relatif tak terdampak dan bahkan bisa mendapat keuntungan dari kebijakan ini.

Ketiadaan transparansi dalam pengawasan anggaran membuka peluang besar terjadinya korupsi, baik di sektor yang dipotong maupun sektor yang menerima alokasi tambahan. Efisiensi tanpa pengawasan ketat hanya akan memperburuk ketidakpercayaan publik dan memicu instabilitas sosial serta politik.

Baca Juga Berita :  Buruan Daftar, Pendaftaran DJMTD 2018 Ditutup Besok

Pemerintah harus menata kembali pengelolaan APBN agar benar-benar berpihak pada rakyat. Pendidikan politik melalui literasi perlu ditingkatkan agar rakyat mampu memilih pemimpin yang berpihak pada kepentingan umum. Pemerintah juga perlu menerapkan sistem anggaran berbasis kinerja, yang menekankan hasil nyata, bukan sekadar pengeluaran. Pemanfaatan teknologi seperti SPAN, SAKTI, OM-SPAN, dan e-Rekon menjadi kunci penting untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan keuangan negara. Efisiensi APBN hanya akan bermakna jika tetap meletakkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas utama. (*)

*Penulis: Satria

Berita Terkait

[Opini] Balada Kampus Komersial
[Opini] Mengurai Kekacauan Batin: Mencari Jeda di Tengah Rutinitas Akademik
[Opini] Sebuah Catatan Kritis Untuk Refleksi Fakultas Tanpa Kelas Dan Tanpa Suara
Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi
Arah Sekolah dan Pendidikan
Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa
Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berita ini 56 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:38 WITA

[Opini] Menyoal Efisiensi APBN: Ketika Keuangan Negara Tak Lagi Pro-Rakyat

Kamis, 12 Juni 2025 - 22:25 WITA

[Opini] Balada Kampus Komersial

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:46 WITA

[Opini] Mengurai Kekacauan Batin: Mencari Jeda di Tengah Rutinitas Akademik

Sabtu, 7 Juni 2025 - 12:18 WITA

[Opini] Sebuah Catatan Kritis Untuk Refleksi Fakultas Tanpa Kelas Dan Tanpa Suara

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:56 WITA

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi

Berita Terbaru

Berita Wiki

Strategi Upgrade Diri Tanpa Harus Meninggalkan Waktu Istirahat

Sabtu, 14 Jun 2025 - 13:51 WITA

Ilustrasi Seseorang Merokok di Dekat Anak Kecil, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Bahaya Rokok Mengintai Semua Kalangan, Bukan Hanya Perokok Aktif

Sabtu, 14 Jun 2025 - 12:53 WITA

Ilustrasi mahasiswa semester 5 di depan kampus, (Foto: Int.)

Tips & Trik

Tips Persiapan Semester 5 Bagi Mahasiswa

Sabtu, 14 Jun 2025 - 00:34 WITA