
PROFESI-UNM.COM – Puluhan mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif (PTO) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Jurusan PTO dan Dekanat FT UNM pada Jumat, (7/3). Mereka menuntut keadilan atas tindakan yang dinilai otoriter dari oknum dosen di jurusan tersebut.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mengangkat tiga tuntutan utama, yakni mengadili oknum dosen yang bersikap otoriter, menghentikan praktik gratifikasi terhadap mahasiswa, dan memberikan keadilan bagi mahasiswa yang tidak diizinkan mengikuti perkuliahan.
Amiruddin selaku Menteri Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FT UNM, sekaligus mantan ketua umum himpunan PTO mengungkapkan bahwa oknum dosen tersebut diduga memaksa mahasiswa membeli buku karyanya sendiri. Jika mahasiswa tidak membeli, mereka dianggap tidak hadir dalam mata kuliah.
“Dosen ini tidak hanya memaksa mahasiswa membeli bukunya, tetapi juga sering memindahkan jadwal kuliah secara sepihak. Padahal, mahasiswa sudah memiliki jadwal tetap yang terkadang berbenturan dengan jadwal baru yang ia tentukan,” kata Amiruddin saat ditemui di lokasi aksi.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menyoroti perlakuan kasar dosen terhadap mahasiswa yang berani mengkritik kebijakannya. Amiruddin menambahkan bahwa seorang ketua tingkat yang mencoba protes atas perubahan jadwal justru mendapat perlakuan tidak pantas.
“Saat ketua tingkat menyampaikan keberatan, ia malah dilarang masuk kelas dan mendapat kata-kata kasar dari dosen tersebut. Ini jelas tidak mencerminkan sikap seorang pendidik,” tegasnya.
Amiruddin menyebutkan bahwa sudah pernah dilakukan aksi serupa sebelumnya, namun tidak ada tindak lanjut. Oleh karena itu, aksi ini kembali digelar, dengan tuntutan agar oknum dosen tersebut dicopot dari jabatannya. (*)
*Reporter: Novita Febriyanti