PROFESI-UNM.COM-Universitas Negeri Makassar kembali menorehkan prestasi dalam bidang sains biologi atas raihan Gold Medal of Biology Olympiad serta Favorite Champion di International Walisongo Science Competition (IWSC) pada pengunguman juara 30 Juli 2025 kemarin.
Kompetisi ini diikuti oleh Nur Hikmah mahasiswa dari Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan IWSC 2025 pada 1 Juni hingga 26 Juli 2025.
Bagi Hikmah, Kompetisi ini berawal dari motivasi untuk keluar dari zona nyaman. Prestasi yang terus tercapai menjadi bukti keberanian untuk maju memulai, serta usaha yang semakin konsisten.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keluar dari zona nyaman itulah awalnya.Saat meraih predikat Gold Medalist IWSC, perasaannya campur aduk, haru, bangga, dan tak menyangka. Tapi saya percaya kunci dari segalanya ialah berani untuk mulai, konsistensi dan semangat untuk tumbuh,” ujarnya.
Hikmah juga menjelaskan ada berbagai tahapan kompetisi pada IWSC yaitu : ujian berbasis komputer (CBT), submission scietific paper, video project hingga presentasi daring karya menggunakan bahasa inggris. Selain itu, ia menyebutkan bahwa seluruh biaya administrasi, pendaftaran, dan layanan bimbingan telah menjadi tanggungan pihak jurusan. Meski demikian, hal ini masih belum optimal dan perlu pengembangan lebih lanjut demi peningkatan potensi mahasiswa.
Mahasiswa FMIPA Raih Gold Medal
“IWSC 2025 terdiri dari tahap BCT, subbmission scientific paper, video project hingga sesi prrsentasi daring. Jurusan membantu administrasi, biaya pendaftaran, hingga apresiasi setelah hasil yang kami raih, saya harap pihak jurusan dapat mmaksimalkan fasilitas agar potensi mahasiswa bisa termaksimalkan,” sebutnya kepada Kru LPM Profesi.
Dalam penutup wawancaranya Hikmah mengatakan bahwa setiap mahasiswa yang ingin mengikuti lomba kedepannya agar tidak tunggu untuk menjadi sempurna karena baginya mengikuti lomba bukan soal meraih juara tetapi soal proses bertumbuh.
“Mulai aja dulu, jangan tunggu sempurna baru ikut, tapi ikutlah dan belajar meminimalisir kesalahan, kerja keras dan kemauan belajar maka semua bisa dicapai. Kompetensi itu bukan cuma soal juara, tapi soal tumbuh,” tutupnya. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin







