PROFESI-UNM.COM — Kabar duka menyelimuti sivitas akademika Universitas Negeri Makassar (UNM) setelah seorang dosen ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri pada Jumat pagi, (11/7). Jasad pria tersebut (HY) ditemukan di Jalan Emmy Saelan, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.
Penemuan jasad korban sontak menggegerkan warga sekitar dan viral di media sosial. Belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait motif di balik kejadian ini. Namun, pihak kepolisian menyatakan masih menunggu hasil autopsi dan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dosen yang bersangkutan mengajar di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM. Kabar kepergiannya yang mendadak membuat banyak mahasiswa merasa kehilangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Khusus berinisial W mengenang HY sebagai sosok yang baik hati dan murah senyum. “Kalau bapak itu baik, kak. Tidak pernah marah dan murah senyum,” ungkapnya.
Meski demikian, W menyebut bahwa dosennya tersebut merupakan pribadi yang tertutup. “Kalau secara spesifik, kak, dia orangnya tertutup. Dia tidak banyak bercerita, kak. Dia juga jarang ada di kampus,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan oleh Siti yang sempat berinteraksi dengan HY sehari sebelum kejadian. “Kemarin masih ada loh di kampus ketemu. Ramah banget lagi orangnya,” katanya.
Menurut Sita, HY bahkan masih sempat menguji mahasiswa pada Kamis siang hingga sore.
Kehadiran terakhir almarhum di lingkungan kampus sehari sebelum ditemukan meninggal membuat kabar ini terasa mengejutkan bagi banyak pihak. “Sekarang jurusan lagi berkabung,” ujarnya.
Kepergian dosen tersebut banyak yang tidak menyangka bahwa sosok yang selama ini dikenal tenang dan ramah menyimpan persoalan yang begitu berat hingga berujung pada keputusan tragis. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah