PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Program Studi D4 Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar kompetisi dan pameran kuliner yang menghadirkan dua kategori lomba, yaitu Fruit Platter dan Cupcake Decoration pada Kamis (16/5).
Kegiatan ini berlangsung sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah MICE and Event Management. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang pengenalan program studi kepada masyarakat umum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Umi Zakiah selaku ketua panitia pada kegiatan ini ingin memperkenalkan jurusan Tata Boga UNM secara lebih luas. Lebih lanjut, pemahaman bahwa kuliner tidak hanya soal memasak, tetapi juga menyajikan makanan secara menarik.
“Kami ingin menunjukkan bahwa jurusan Tata Boga di UNM itu bukan sekadar tentang memasak, tapi juga tentang bagaimana menyajikan makanan dengan menarik, seperti yang terlihat dalam lomba kami ini,” ujar Umi dalam wawancara.
Tujuan utama dari kegiatan ini tidak hanya untuk memenuhi tugas akhir semester. Namun, kegiatan ini juga melatih mahasiswa dalam merancang dan melaksanakan sebuah acara. Berbagai acara mulai dari mencari sponsor, menggandeng media partner, hingga menyiapkan seluruh teknis pelaksanaan lomba.
Pameran Lukisan Surealis Mahasiswa FSD Curi Perhatian Netizen
Mekanisme pendaftaran melalui tautan yang tersebar di media sosial, dengan biaya Rp75.000 per peserta. Peserta diberikan waktu 50 menit untuk menyelesaikan tantangan lomba, dengan penilaian yang mencakup aspek kerapian, kebersihan, dan keterampilan teknik.
Tiga juri profesional turut dihadirkan untuk menilai hasil karya peserta, yaitu Chef Yeyen (staf Hotel Four Points by Sheraton Makassar), Chef Riski (perwakilan Indonesian Chef Association), dan Heril (owner PKK Culinary).
“Kami ingin lomba ini juga jadi pengalaman berharga bagi peserta, karena dinilai langsung oleh juri yang ahli di bidangnya,” tambahnya.
Ia berharap agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada satu kesempatan, tetapi bisa menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan.
“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Agar semakin banyak orang mengenal potensi jurusan Tata Boga dan melihat bahwa kuliner juga bisa menjadi media ekspresi yang kreatif dan profesional,” harapnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang praktik mahasiswa Tata Boga, tetapi juga memperlihatkan antusiasme generasi muda terhadap dunia kuliner yang semakin kreatif dan kompetitif. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah