PROFESI-UNM.COM – Badan Pelaksana Sains (BPS) Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi membuka kegiatan SAINS (Studi Al-Qur’an Intensif) dengan mengangkat tema “Marginalisasikan Buta Aksara Al-Qur’an di Universitas Negeri Makassar.”
Panitia membagi lokasi kegiatan menjadi dua sesuai jenis kelamin peserta. Mahasiswa laki-laki mengikuti pembelajaran di Masjid Nurul Ilmi UNM Gunung Sari, sementara peserta perempuan mengikuti di Aula Dekanat Fakultas Teknik.
SAINS hadir untuk membangun budaya Qur’ani di lingkungan kampus melalui pembinaan intensif. Panitia menegaskan tujuan kegiatan ini adalah membantu mahasiswa yang masih kesulitan membaca Al-Qur’an agar mendapatkan bimbingan tanpa merasa terpinggirkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dua narasumber utama dihadirkan dalam kegiatan ini. Arifin Manggau, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNM, memberikan materi kepada peserta laki-laki. Sementara itu, Andi Aslinda menyampaikan materi khusus untuk peserta perempuan.
Ketua Panitia, Andri, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberantas buta aksara Al-Qur’an di lingkungan UNM serta memperkuat budaya religius mahasiswa kampus.
“Secara pribadi, pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap Al-Qur’an InsyaAllah akan semakin bertambah, bukan hanya dari segi bacaan, tapi juga dari sisi pemaknaan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini juga melatih kedisiplinan, kebersamaan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an,” ungkapnya.
Ia menambahkan SAINS berdampak besar secara pribadi maupun sosial karena meningkatkan pemahaman Al-Qur’an, melatih kedisiplinan, serta mempererat ukhuwah mahasiswa.
“Kemarin saya mendengar dari koordinator umum BPS pada saat musyawarah, katanya akan diundang Wali Kota Makassar. Tapi ini masih belum jelas kepastian dari koordinator umum BPS dan jajarannya,” tambahnya.
Menurutnya, ada rencana menghadirkan Wali Kota Makassar pada kegiatan ini, meski kepastian kehadirannya masih menunggu keputusan panitia pusat.
Andri berharap kegiatan ini melahirkan generasi dekat dengan Al-Qur’an, mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilainya, serta menjadi pembinaan berkelanjutan.
“Yang diharapkan dari kegiatan ini yakni tumbuhnya generasi yang lebih dekat dengan Al-Qur’an, terus juga buta aksara Al-Qur’an tidak ada lagi di lingkungan kampus. Jadi bukan hanya pandai membaca tetapi juga mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” harapnya.
Melalui program ini, Universitas Negeri Makassar ingin memperkuat identitas mahasiswa sebagai insan akademis religius. SAINS menjadi jawaban atas tantangan literasi Al-Qur’an di kalangan generasi muda sekaligus menumbuhkan semangat kecintaan mahasiswa terhadap pemahaman Al-Qur’an yang mendalam. (*)
*Reporter: Muhammad Nasruddin