
(Foto: Hafid Budiawan)
PROFESI-UNM.COM – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Universitas Negeri Makassar (UNM), Fikran Prawira, mengkritik kinerja Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) dalam proses peninjauan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Menurut Fikran, BAAK tidak maksimal menangani permasalahan peninjauan UKT karena fokus pada wisuda. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu amarah mahasiswa.
BEM FIS-H Gelar Aksi Soroti Problematika Peninjauan Ulang UKT
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama dua hari pihak BAAK tidak atau lepas tangan dalam mengurusi peninjauan UKT, karena mereka berfokus pada wisuda. Itu juga yang menjadi salah satu pemantik amarahnya teman-teman,” ujar Fikran, Jumat (31/1).
Ia menjelaskan bahwa aksi massa yang terjadi merupakan dampak dari dugaan kejanggalan dalam mekanisme pengolahan data oleh BAAK. Hal tersebut yang menjadi permasalahan dalam aksi ini.
“Kami menjelaskan bahwa kami mendapatkan temuan adanya kekeliruan ataupun kejanggalan dalam proses atau mekanisme pengolahan data yang diolah oleh BAAK. Itu yang menjadi permasalahan,” lanjutnya.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung di depan Menara Pinisi UNM, di mana mahasiswa menyuarakan tuntutan mereka terkait transparansi dalam peninjauan UKT. Sebagai tindak lanjut, pihak BEM FIS-H diminta mengumpulkan data mahasiswa yang tidak terakomodir dalam peninjauan UKT.
“Hasil dari diskusi tadi, teman-teman dari BEM FIS-H diminta untuk memberikan data teman-teman yang tidak terakomodir. Lalu, datanya akan diproses untuk diloloskan bagi teman-teman yang benar-benar sesuai dengan syarat yang ada,” jelas Fikran.
Selain itu, BEM FIS-H juga menuntut transparansi dari pihak kampus terkait mahasiswa yang tidak lolos dalam peninjauan UKT. Ia menegaskan bahwa otoritas kampus berhak memberikan transparansi kepada seluruh pihak.
“Untuk teman-teman yang tidak lolos, kami meminta diberikan transparansi penyebab ketidaklulusannya. Otoritas kampus berhak memberikan transparansi kepada seluruh pihak,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BAAK UNM belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik ini. Mahasiswa terus menuntut kejelasan mengenai permasalahan yang terjadi.(*)
*Reporter: Nurul Adhani Ilham