
PROFESI-UNM.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Universitas Negeri Makassar memberikan konseling bagi peserta didik tunagrahita di SLB-C YPPLB Makassar.
Tim PKM-PM ini beranggotakan lima orang yakni Akbar Gibran Yusri, Fiqrul Khazanah Balong, Haerunnisa, Zulfadhilah Tiar Arifin dan A. Fajrul Islam.
Tim PKM-PM ini didampingi oleh Akhmad Harum selaku dosen pembimbing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Akbar Gibran Yusri atau yang disapa Agy selaku Ketua Tim menuturkan program ini sudah berlangsung di SLB-C YPPLB sejak tim mereka lolos pendanaan pada Mei lalu hingga saat ini.
“Setelah pengumuman lolos pendanaan tanggal 20 April, kami langsung ke SLB mengambil data, lalu mulai Mei hingga saat ini kami intens melakukan PKM di sana,” tuturnya.
Adapun tema kegiatan ini adalah ‘Konseling Logoterapi & Client Centered untuk Mengembangkan Karakter Kemandirian, Resiliensi Tunagrahita SLB-C YPPLB Makassar sebagai Coping Beyond Menggenggam Masa Depan’.
“Anak tunagrahita memiliki hambatan dari segi intelektual, sosial, dan emosional, sehingga mereka selalu membutuhkan bantuan orang lain,” katanya.
Lebih lanjut, mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling menjelaskan ada tiga rangkaian kegiatan, mulai dari pretest atau pengukuran awal, pelaksanaan aktivitas dan postest atau pengukuran akhir.
Ada tiga topik mulai dari ‘Diriku dan emosiku’, ‘you can do it, dan ‘my role in rociety‘.
“Topik pertama membantu anak tunagrahita mengenal emosi mereka, topik kedua cara menstimulasi anak grahita dalam menyelesaikan masalah, membuat pencapaian dan efikasi diri, terakhir topik ketiga guna membangun kepedulian sosial dan rasa empati anak tuna grahita,” jelasnya.
Masing-masing topik memiliki rangkaian aktivitas. Topik satu memuat lima aktivitas mulai dari aktivitas ‘kenal aku yuk’, ‘aku mau jadi apa’, ‘self care: do and don’t touch‘, ‘guest the emotion‘, ‘you can do it‘.
Topik dua memuat enam aktivitas, mulai dari ‘aku dan kebersihan’, ‘shootball‘, ‘ecoprint‘, ‘craftiny beads‘, ‘flip card‘, dan ‘snake and ladder‘.
Topik tiga memuat tiga aktivitas, mulai dari ‘zookeper simulator‘, ‘go green’, ‘social life simulation‘.
Melalui kegiatan pengabdian ini, mereka berharap dapat mengembangkan karakter kemandirian anak tunagrahita sehingga mereka mampu bangkit dari segala permasalahan dan mampu melakukan sesuatu secara mandiri.
“Kami berinisiatif mengembangkan karakter mandiri mereka agar mereka bisa melakukan sesuatu secaraandidi dan bangkit dari permasalahan yang dialami,” harapnya. (*)
*Reporter: Ulfa Zahirah Sudirman