
PROFESI-UNM.COM– Menanggapi pemasangan baliho di pintu masuk Universitas Negeri Makassar (UNM) saat wisuda periode kedua, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengeluarkan pernyataan sikap. BEM UNM menolak adanya pemasangan baliho di depan pintu masuk Universitas Negeri Makassar. Jumat, (14/4).
Menteri Sosial dan Politik, Andi Alauddin mengatakan BEM tidak ingin menyerang partai politik manapun. BEM UNM hanya ingin memastikan Universitas Negeri Makassar bersih dari politik praktis. “Sudah ada aturannya dalam UU no. 8 tahun 2012,” katanya.
Ia menambahkan walaupun kapasitas undangan dari salah satu partai politik sebagai pembicara pemasangan baliho tidak perlu dilakukan. Hal tersebut agar UNM tidak di klaim salah satu partai politik. “Setidaknya tidak usah memasang atribut partai apalagi di momen wisuda,”tambahnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia melanjutkan respon BEM terhadap pemasangan baliho hanya ingin menjaga agar tidak ada pihak manapun yang memanfaatkan institusi pendidikan terkhusus UNM untuk kepentingan politik praktis. “Kita hanya ingin menjaga nama baik Universitas Negeri Makassar,”lanjutnya.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial ini pun berharap, Institusi pendidikan lebih berhati-hati menempatkan simbol dari partai politik manapun. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan tidak ada yang memanfaatkan kampus sebagai ajang kampanye.
“Kedepannya institusi pendidikan harus lebih berhati-hati dalam menempatkan simbol partai politik ,”harapnya. (*)
*Reporter: Andi Asoka Ulfa