
PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Universitas Negeri Makassar turun menggelar seruan aksi Indonesia gelap. Aksi ini berlangsung di depan menara Pinisi UNM, Kamis (20/02)
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar turun ke jalan untuk ikut menyuarakan aksi Indonesia gelap. Ini adalah bentuk penolakan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada masyarakat.
Ashabul, koordinator lapangan fakultas Psikologi, dalam orasinya menegaskan bahwa presiden saat ini tidak mampu mengelola negara dengan baik. Ia juga menegaskan bahwa presiden saat ini hanya menjalankan hal-hal yang diamanahkan oleh Jokowi.
“Presiden kita tidak mampu mengelola masyarakat dengan baik karena ia hanya menjalankan apa yang disuruhkan Jokowi,” tegasnya.
Pedagang Meraup Keuntungan Dari Demonstrasi Aksi
Lebih lanjut, ia meneriakkan banyaknya permasalahan dalam masyarakat dan pemerintah malah membuat kebijakan-kebijakan baru. Salah satu kebijakan yang paling disoroti adalah masalah anggaran dana.
“Banyaknya masalah perekonomian masyarakat, mereka malah memotong anggaran dana. Ini menunjukkan bahwa mereka masih menjadikan Jokowi sebagai pengelola,” teriaknya penuh semangat.
Tidak berlangsung lama, dalam penyampaian orasinya Ashabul mengungkapkan harapannya terhadap pemerintah. Ia berharap agar pemerintah dapat mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat. Yang sedang disuarakan saat ini
“Saya berharap agar pemerintah bisa menotis seluruh aspirasi-aspirasi masyarakat yang telah dibawakan oleh mahasiswa,” harapnya.
Demonstrasi mahasiswa ini menarik perhatian banyak pihak karena berlangsung di tengah hujan deras. Para peserta aksi tetap bertahan di lokasi untuk menyampaikan tuntutan mereka. Meskipun sempat terjadi ketegangan, demonstrasi akhirnya dapat dikendalikan tanpa ada korban atau insiden besar lainnya. Aksi protes seperti ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih aktif menyuarakan aspirasi mereka.
(*)
*Reporter: St. Masyita Rahmi