
PROFESI-UNM.COM – Study Club Maipa Muslim (SCMM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Kajian Mahasiswa Muslim (KAMUS) dengan tema “Membangun Generasi Berakhlak Mulia: Menangkal Pergaulan Bebas dan Memahami Hakikat Kesetaraan Gender.” Acara ini diselenggarakan di Masjid Ulil Albab, UNM Parangtambung pada Sabtu, (15/2).
Fathur Rahim, ketua panitia, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu program kerja terakhir kepengurusan SCMM FMIPA UNM. Acara ini bertujuan memberikan manfaat spiritual bagi mahasiswa UNM, khususnya di FMIPA.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan terakhir dari kepengurusan kami di SCMM untuk periode ini, jadi di akhir kepengurusan ini kami ingin memberikan sesuatu hal yang berguna bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa dalam lingkup FMIPA itu sendiri,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
BEM FMIPA UNM Dukung Mahasiswa Berwirausaha
Fathur menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk membahas cara menangkal pergaulan bebas serta memahami hakikat kesetaraan gender dalam perspektif Islam. Hal ini menjadi penting, mengingat mayoritas mahasiswa di FMIPA adalah akhwat (perempuan).
“Tujuan dari diadakannya kajian mahasiswa muslim adalah sesuai dengan tema yang kami ambil, jadi kami ingin mengetahui bagaimana sebenarnya cara menangkal pergaulan bebas apalagi kami di FMIPA yang mayoritas diisi oleh akhwat, kemudian kami membahas tentang hakikat kesetaraan gender guna mengetahui bagaimana sebenarnya hakikat kesetaraan gender dari perspektif Islam, bagaimana kemudian Islam memandang hal tersebut? Oleh karena itu kami mengambil tema ini guna mengetahui bagaimana sebenarnya hal tersebut dalam pandangan Islam,” jelasnya.
Ia juga berharap bahwa melalui kajian ini, mahasiswa dapat lebih memahami batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis serta memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai konsep kesetaraan gender dalam Islam.
“Harapan kami dari berjalannya kegiatan ini, mahasiswa tahu bagaimana cara agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan mengetahui batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenisnya, kami juga berharap agar peserta yang hadir dalam kegiatan ini bertambah wawasannya terkait bagaimana hakikat kesetaraan gender yang sebenarnya dalam perspektif Islam,” harapnya (*)
*Reporter: Muhammad Nasruddin