PROFESI-UNM.COM – “Jika Presiden Soekarno mengatakan, berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia, maka kalo saya, berikan 5.021 mahasiswa UNM maka akan saya guncang dunia!”, bebernya. Hal tersebut disampaikan oleh Pangdam VII Wirabuana, Agus Surya Bakti pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang di Pelataran Menara Pinisi, Sabtu (27/8).
Kalimat itu ditanggapi gegap gempita aplaus dari sekitar 5730 hadirin yang terdiri dari 5230 M aba dan 500 staf pengajar sivitas akademika UNM. Dalam materinya, Agus menjelaskan pentingnya wawasan kebangsaan berbasis karakter dan integritas dalam upaya bela negara guna menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Kondisi global saat ini sedang menghadapi masalah besar yakni tingginya populasi penduduk dunia dan ketersediaan sumber energi yang terbatas. Kondisi tersebut menyeret Indonesia kedalam posisi pihak yang terlibat “proxy war” yang mana Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sumber energi terbesar di dunia dengan kekayaan sumber daya alamnya baik yang ada di daratan maupun lautan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Proxy war merupakan perang masa kini yang dilakukan oleh suatu pihak dengan melibatkan pihak lain (ketiga) untuk berperang melawan pihak lain yang dituju denganmenggunakan strategi segala aspek kehidupan (IPOLEKSOSBUD) dengan indikasi tanpa senjata, tidak nyata tapi ada dan memiliki dampak yang sangat dahsyat.
Sasaran utama proxy war tentu saja generasi muda bangsa, salah satu bagiannya antara lain mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi muda intelek suatu bangsa tidak akan memiliki karakter dan integritas yang berakibat pada lunturnya wawasan kebangsaan sehingga melemahkan eksistensi dalam upaya bela negara apabila menjadi korban proxy war.
Menurutnya, mahasiswa sebagai subjek kebanggaan bangsa, negara, keluarga dan masyarakat. Mahasiswa harus selalu ingat tugas pokoknya untuk belajar demi meraih cita cita guna mewujudkan kejayaan NKRI tercinta. Semangat dan paham kebangsaan dalam bersikap dan bertindak yang terbaik dan berguna untuk bangsa dan negara.
Tak lupa, ia menyerukan kepada maba UNM untuk selalu belajar,menyelesaikan kuliah dengan baik, berpikir positif, sebagai agent of social control, berjiwa kompetitif, mencintai kearifan lokal, tidak terpengaruh budaya asing yang negatif, menjauhi sikap hedonisme dan matrealisme serta berhati hati terhadap serangan proxy war. (*)
