PROFESI-UNM.COM – Abdul Ma’arief Al Imran mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Jurusan Pendidikan Teknik Elektro (PTE) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi wisudawan terbaik dengan Indeks Predikat Komulatif (IPK) 3,90. Hal tersebut disampaikan pada acara ramah tamah FT UNM Periode Juli, berlangsung di Pinisi Ballroom II Claro Hotel Makassar Senin (15/7).
Mahasiwa yang pernah menjadi asisten dosen ini mengungkapkan rasa bahagianya saat dinobatkan menjadi wisudawan terbaik, Ia kaget dengan prestasi yang di dapatnya, pasalnya selama kuliah ia mengaku bukanlah mahasiwa yang berprestasi. Dengan menjadikan orangtua sebagai motivasi terbesarnya ia mampu menjadi yang terbaik.
“Ya tidak nyangka saja, karena saya bukan termasuk orang yang rajin di kampus, saya malah lebih aktif di kerjaan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wisudawan yang lulus dengan masa studi tiga tahun sembilan bulan ini mengatakan, tak pernah mengikuti organisasi, ia lebih memilih bekerja sambil kuliah. Dengan merilis usahanya sejak menjadi Mahasiswa Baru (Maba) kini ia telah memiliki lima orang karyawan.
“Ambil proyek sana sini, baik itu instalasi jaringan, cctv, billing dan sebagainya Yang penting halal,” katanya.
Tak hanya itu, mahasiswa yang akrab disapa Arief ini juga menjelaskan tips untuk juniornya supaya bisa lulus dengan cepat namun skill tidak rendahan. “Kuliah jangan hanya sebatas ikut materi, praktek, dan berakhir di laporan. Ilmu yg di dapatkan di kampus kembangkan dan pelajari lebih lanjut, sehingga dapat di implementasikan. Kalau saya malah kujadikan uang. Sebagai contoh, belajar buat program di kampus, ya kembangkan ilmu itu dan jadikan salah satu skill,” jelasnya.
Tak hanya untuk juniornya, tips untuk teman-teman yang masih berjuang dengan skripsipun dibeberkannya. “Biasa yang jadi kendala pada saat kerja skripsi ialah adanya ketidakkonsistenan antara bab 3 dan 4. Sehingga hasil yg didapatkan tidak sesuai dengan perencanaan. Sebaiknya ketika menyusun hasil penelitian, sesuaikan dengan perencanaan penelitian di bab 3, sehingga tidak ada data yg dianggap tidak valid,” bebernya.
Ia berharap, pendidikannya kedepan bisa lancar, karena ia telah lulus tanpa tes pada program pascasarjana UNM. Dengan program studi S2-Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
“Mudah-mudahan di lancarkan pendidikanku ke depannya,” harapnya. (*)
*Reporter: Ratu Fathonah Amalia