PROFESI-UNM.COM – Pandemi Covid-19 memang menyerang seluruh sendi kehidupan manusia, salah satunya mempengaruhi sektor Pendidikan. Kebijakan Rektor Unsulbar terkait pemotongan UKT 50% tentu menjadi kabar baik bagi mahasiswanya, Kamis (2/7).
Rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin mengambil kebijakan tersebut setelah mempertimbangkan Surat Keputusan (SK) Nomor 291/UN55/KP/2020 serta audiensi dengan aliansi mahasiswa Unsulbar.
Melalui SK baru yang Ia terbitkan pada tanggal 22 Juni lalu, perihal tindak lanjut pelaksanaan kebijakan UKT semester ganjil 2020/2021. Salah satu poin dari SK tersebut menjelaskan, akan memberikan keringanan pembayaran UKT dalam bentuk subsidi UKT sebesar 50%.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait hal itu, Ahmad Fadly menyampaikan pendapatnya bahwa ini sangat meringankan beban untuk membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal).
“Ya Alhamdulillah karena ini juga meringankan beban kami untuk bayar UKT, karena kita tahu di situasi seperti ini kita sangat kesusahan,” sampainya.
Ia juga mengatakan bahwa diberi Subsidi Kuota oleh pihak Kampus.
“Iya, suratnya sudah keluar Rp. 200.000 untuk uang kuota selama Kuliah daring,” katanya.
Salah satu Mahasiswa UNM Fauzan menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak kampus karena Unsulbar lebih berani mengambil keputusan dibanding dengan UNM.
“Ya kalau pendapat pribadi , jujur saya kecewa, karena jika dilihat dari segi bahasa kasarnya yang lebih, UNM masih bsa dikatakan lebih di atas dari Unsulbar. Masa mereka berani ambil resiko seperti itu sedangkan kita yang notabenenya berduit tidak berani lakukan hal yang sama. Saya selaku warga Sulawesi Barat yang kuliah di UNM kecewa, karena universitas di kampung sendiri lebih adil peninjauan UKT-nya daripada di Makassar,” ungkapnya.
Kemudian, salah satu Mahasiswa UNM yang lainnya, Ayu yang berasal dari Sulawesi Barat berharap bukan cuman mahasiswa Unsulbar saja yang diberikan seperti ini tapi seluruh mahasiswa Indonesia.
“Pendapat saya bagus rektornya karena memberikan kebijakan seperti itu sangat membantu sekali bagi mahasiswa yang penghasilan orang tuanya mulai berkurang dikarenakan Covid-19 ini. Berharapnya saja bukan cuma mahasiswa Unsulbar yang begini tapi seluruh mahasiswa yang ada di Indonesia, dan kebijakannya itu disama ratakan tiap mahasiswa jangan cuma yang memenuhi syarat saja,” harapnya.
*Reporter: Muh. Ilham Raihan
Editor: Dewan Ghiiyats Yan Galistan