PROFESI-UNM.COM– Bicara sebagai proses interaksi antarindividu, terkadang ada kondisi dimana beberapa lawan bicara enggan memberikan perhatian atas informasi yang sedang kamu utarakan. Padahal kamu begitu antusias menyampaikannya. Akan tetapi, para audiens kamu mungkin malah sibuk bermain gadget ketimbang mendengarkan perkataanmu.
Hal ini terjadi karena kerja otak tidak dapat langsung menerima informasi secara acak. Untuk itu agar saat kamu bicara, kamu membutuhkan pola bicara agar informasi yang kamu sampaikan dapat menarik perhatian kerja otak. Berikut tips struktur bicara yang ringkas, simple dan dapat kamu praktekkan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tips Struktur Bicara yang Baik
Pola Pertama, “Masalah – Dampak – Solusi”. Dengan pola berbicara seperti ini seseorang akan merasa ikut terlibat dalam sebuah masalah yang akrab bagi mereka, sehingga mereka akan cenderung memberi perhatian dari apa yang sedang kamu bicarakan, bahkan bukan hanya sekadar perhatian yang dapat kamu sita namun memancing balasan dari para audiens kamu.
Pola kedua “Dulu-Sekarang-Nanti”. Dari pola ini akan membentuk fokus dari otak, karena pada saat audiens mendengarkan ucapanmu mereka akan merasakan ada progres yang sedang dibicarakan, membuat ilusi cerita terasa bergerak dan memancing kinerja otak untuk penasaran hingga audiens kamu dapat fokus sampai di akhir ucapanmu.
Pola lain yang tak kalah penting, yakni : “Fakta-Cerita-Pertanyaan”. Ketiga komponen pola ini, melibatkan logika, emosional serta undangan untuk merefleksikan diri.
Dengan adanya fakta yang kamu utarakan di awal, akan menarik kerja otak untuk mengola informasi, kemudiian dengan adanya tambahan cerita membuat orang merasa takjub oleh karena fakta itu telah terealisasi melalui cerita.
Dan yang terakhir pertanyaan seputar kausalitas yang terjadi pada fakta di awal, mengajak audiens untuk memikirkan diri mereka sendiri kemudian mengumpan mereka untuk memberikan tanggapan.
Pola Keempat yakni, “Tarik-Tahan-Tembak”. Pola berawalan dengan fakta menarik yang sesuai kombinasi dengan sebuah pertanyaan. Sehingga, ini akan menarik perhatian, kemudian tahan buat ruang bagi para audiens untuk berpikir.
Setelah banyak yang menduga-duga jawaban dari pertanyaan tadi, lemparkan sebuah jawaban yang membuat mereka kian tercengang.
Terkahir pola “Lelucon dan Fakta”. Awali infomasi kamu dengan sebuah cerita yang mengandurng humor, hal ini kemudian akan menarik lerhatian mereka tentang apa yang akan kamu bahas selanjutnya.
Setelah mendapatkan perhatian, segera paparkan fakta yang menjadi point inti dalam informasih yang sedang kamu sharing.
Nah itu dia, 4 tips buat kamu agar lebih lihai menangkap perhatian para audiens kamu. Dari keempat tips di atas pastikan kamu menggunakannya sesuai dengan konteks usia para audiens kamu. Perhatikan topik apa yang akan kamu bahas sehingga dengan menerapkan tips ini, juga akan menambah skill public speaking kamu. (*)
*Reporter: Florencya Alniaa Christin