
PROFESI-UNM.COM – Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat (PM) Universitas Negeri Makassar (UNM) To Warani melakukan program di Panti Asuhan Mega Mulia, Kabupaten Takalar pada tanggal 5 Mei.
Wahyu selaku ketua tim ditemani oleh tiga rekan lainnya yakni Rafli Ramadan, Rezki Auliah Alimuddin dan Mutmainnah. Tim To Warani sendiri didampingi oleh Akhmad Harum selaku dosen pendamping selama kegiatan PKM-PM ini.
Adapun program yang dilakukan bernama “To Warani: Strategi Problem, Emotion Focused Coping, Spiritual Teistik untuk meningkatkan ketangguhan mental sebagai pembentuk well being anak Panti Asuhan Mega Mulia. Tempat itu dipilih karena melihat pada penelitian sebelumnya yang pernah mereka lakukan di sana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami memilih panti asuhan mega mulia sebagai mitra karena sebelumnya kami pernah melakukan penelitian di sana untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah kesehatan mental dan hasil yang kami temukan adalah bahwa anak-anak di panti itu memiliki ketangguhan mental yang tergolong rendah,” ucapnya.
Pelaksanaan program dilakukan dalam 4 topik kegiatan yaitu Aku dan Diriku, Melodi Bicara, Berani Bersinar, dan Spiritual Sojourn yang setiap topiknya terdiri dari 3 aktivitas yang dikemas dengan cara yang menarik.
Wahyu juga menuturkan bahwa setelah tahap pelaksanaan program, dilaksanakan pengukuran akhir dan evaluasi penerapan strategi problem, emotion focused coping dan spiritual teistik dalam meningkatkan ketangguhan mental sasaran program.
“Kami memberikan pengukuran akhir dan evaluasi penerapan strategi problem, emotion focused coping dan spiritual teistik dalam meningkatkan ketangguhan mental sasaran program yang telah dilakukan selama kurang lebih 2 bulan,” tuturnya.
Terakhir, Wahyu berpesan melalui kegiatan pengabdian ini, mereka berharap dapat meningkatkan ketangguhan mental mitra yang dapat menunjang terbentuknya wellbeing mitra mereka.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan ketangguhan mental mitra sehingga dapat membentuk wellbeing mitra” tutupnya. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah