
PROFESI-UNM.COM – Tiga mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), yakni Ulfa Aulyah Idrus dari Pendidikan Matematika ICP FMIPA, Ika Puspita Sari dari Pendidikan Matematika, dan Handiswan asal Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) FT menciptakan buku velcro Geometri yang menampilkan visualisasi sebagai media pembelajaran untuk anak Sekolah Dasar (SD). Ini merupakan hasil penelitian eksternal Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran UNM.
Media pembelajaran geometri yang menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME), yaitu menampilkan benda secara nyata yang merangsang siswa untuk mencari rumus sendiri untuk menyelesaikan soal matematika.
Ulfa Aulyah Idrus mengatakan kurori diciptakan karena masih banyaknya murid SD yang menganggap mata pelajaran matematika sebagai momok yang menakutkan. Padahal menurut dia, pelajaran matematika akan menjadi menarik jika dikemas dengan bentuk yang unik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah menjadi masalah memang di tingkat dasar, siswa merasa kesulitan bila mengerjakan soal dengan rumus rumus yang telah ditentukan. Di buku ini kami buat seperti komik yang terdiri dari percakapan dan gambar. Jadi siswa seolah-olah membaca cerita, dengan ini siswa akan lebih tertarik dan mudah mempelajarinya,” kata dia.
Ulfa menjelaskan rumus yang ada di buku pelajaran seringkali dilupa siswa bila sudah belajar. Ia membeberkan kelebihan karyanya terletak pada penyelesaian soal matematika yang tidak menggunakan rumus yang dipakai di buku pelajaran. Namun lebih kepada menyelesaikan rumus matematika dengan merangsang murid untuk menciptakan rumus sendiri.
“Biasanya guru cuma langsung menulis rumus saja, padalah siswa tidak tahu dari mana asal usul rumus itu. Gara-gara itu juga rumus gampang dilupa. Kurori ini menggunakan pendekatan RME suatu pendekatan pengajaran yang berkaitan dengan hal-hal yang real dengan cara menekan keterampilan, berdiskusi dan berkolaborasi serta berargumentasi sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah secara individu maupun secara kelompok,” jelasnya.
Tak hanya itu, mahasiswa angkatan 2013 ini menambahkan selain menampilkan buku yang memuat visual dari bentuk-bentuk bangun datar sehingga murid mengetahui bentuk realistik dari benda. Koruri juga memuat konten mendidik secara afektif dengan memuat nilai-nilai positif seperti, mengajarkan berdo’a, bersyukur, tolong menolong, kemandirian, kedisplinan, serta kebersihan.
“Kami tidak hanya memuat bacaan didalamnya, tapi didalamnya kami isi juga dengan pesan nilai-nilai etika dalam kehidupan di sekolah dan sehari-hari di rumah,” tambah dia.
Ulfa dan kedua temannya pun sudah mengaplikasikan media kurori di Sekolah Dasar (SD) Panaikang Agustus lalu. Dan mendapat respon positif dari siswa. Menurut dia, siswa sangat antusias untuk belajar matematika dengan media kurori, karena konten medianya mengajar siswa dengan cara bermain.
“Kami sangat senang karena siswa merespon dengan baik metode yang kami tawarkan. Kurori dirasa cocok untuk siswa tingkat dasar. Ini juga akan memudahkan mereka jika menghadapi soal matematika ditingkat lanjut. Sudah kami praktekkan di kelas empat,” ucapnya.
Ulfa pun menuturkan akan mengembangkan hasil karyanya tidak hanya mencakup untuk anak SD saja. Ia dan kedua rekannya akan memperbaiki kurori dengan cara dikembangkan untuk bangun datar lainnya.
“Tentu kita akan mengembangkanm karya ini agar bisa dipakai semua kalangan,”tuturnya
Ia pun berharap karyanya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam proses belajar di sekolah. “Kedepannya, kami berharap kurori dapat dipakai di sekolah-sekolah, itu saja,” harapnya. (*)
*Tulisan ini terbit di Tabloid Profesi Edisi 210