PROFESI-UNM.COM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) menyampaikan pesan penting kepada para lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) agar tidak mengukur kebahagiaan dan keberhasilan profesi guru hanya dari aspek gaji atau materi. Pesan ini Ia sampaikan pada acara wisuda PPG di Pelataran Menara Pinisi, Rabu (21/5).
Di hadapan ribuan wisudawan, Rektor menegaskan bahwa membandingkan gaji guru dengan profesi lain, khususnya di luar negeri, hanya akan mengikis semangat pengabdian.
“Jangan pernah memasukkan di dalam hati informasi-informasi luar sana yang terkait dengan perbandingan gaji guru dari berbagai negara,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wisudawan Terbaik PPG, Agum Bahri Berkomitmen Perjuangkan Pendidikan
Ia menekankan bahwa rasa cukup dan kebahagiaan berasal dari dalam diri masing-masing.
“Bahagiakah saya? Cukupkah saya? Saya yang menentukan kebahagiaan dan kecukupan itu,” lanjutnya.
Rezeki adalah Ketetapan Tuhan
Menurut Rektor, rezeki adalah ketetapan Tuhan yang harus kalian sambut dengan ikhtiar dan sikap adaptif. Oleh karena itu sebagai manusia tidak cukup hanya berdoa, akan tetapi harus bekerja keras dan menyesuaikan diri dengan kondisi nyata di lapangan.
“Segala sesuatu di hadapan kita adalah rezeki yang sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tapi kita tidak bisa hanya menggantungkan pada doa. Manusia harus mampu beradaptasi,” katanya.
Pesan ini menjadi refleksi mendalam bagi para lulusan PPG agar tidak terjebak dalam pemikiran sempit soal penghasilan. Profesi guru menuntut ketulusan dan semangat melayani.
Rektor berharap para lulusan tetap menjaga integritas dan dedikasi sebagai pendidik yang mencerdaskan generasi bangsa. Terakhir, Ia menutup pesannya dengan keyakinan bahwa guru yang bekerja dengan hati akan selalu menemukan makna dalam setiap langkah pengabdiannya. (*)
*Reporter: Firmansyah