PROFESI-UNM.COM – Secara umum terdapat tiga tahapan pokok yang dapat dilakukan saat mengajar, yakni tahapan permulaan (pra instruksional), tahapan pengajaran (instruksional), serta tahapan penilaian dan tindak lanjut.
1. Tahapan Pra Instruksional; merupakan tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau siswa pada tahapan ini adalah:
Menanyakan kehadiran siswa kemudian mencatat siapa yang tidak hadir, sebab kehadiran siswa dalam pengajaran dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemampuan guru mengajar. Kemudian menanyakan sampai dimana pembelajaran sebelumnya dengan tujuan menguji atau mengecek kembali ingatan siswa terhadap bahan yang telah dipelajarinya.
Selanjutnya mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang bahan pembelajaran yang sudah diberikan sebelumnya, untuk mengetahui sampai dimana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diberikan. Setelah itu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pembelajaran yang belum dikuasainya dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Terakhir mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat mencangkup semua aspek bahan ajar yang telah dibahas sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas hari itu.
Tujuan tahapan ini pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar yang hubungannya dengan pelajaran hari itu.
2. Tahap instruksional atau tahap inti; merupakan tahapan memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara umum dapat di identifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut:
Menuliskan pokok materi yang dibahas hari itu dan materi tersebut harus sesuai dengan silabus dan tujuan pembelajaran, sebab materi bersumber dari tujuan. Kemudian membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi dengan menyertakan contoh-contoh yang konkret. Demikian pula siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Dari setiap materi yang telah dibahas. Untuk mendukung jalan proses pembelajaran, disarankan untuk menggunakan alat pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok materi. Alat pendukungnya seperti peraga grafis, model, atau alat peraga yang diproyeksikan.
Harus diperhatikan bahwa kegiatan yang ditempuh dalam tahapan instruksional, sebaiknya dititik beratkan kepada siswa yang harus lebih aktif melakukan kegiatan belajar. Untuk itu, maka harus dipilih pendekatan mengajar yang berorientasi kepada cara belajar siswa aktif.
3. Tahap evaluasi dan tindakan lanjut; tujuannya untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan instruksional. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah:
Mengajukan pertanyaan kepada kelas, atau kepada beberapa siswa mengenai pokok materi yang telah dibahas pada tahapan kedua. Apabila pertanyaan yang diajukan belum dijawab oleh siswa kurang dari 70%, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasi oleh siswa. Kemudian selanjutnya, untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang materi yang dibahas, guru dapat memberikan pekerjaan rumah (PR) Yang ada hubungannya dengan pokok materi yang telah dibahas. Kemudian akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu agar siswa dapat mempelajari bahan tersebut dari sumber- sumber yang dimilikinya.
Ketiga tahapan yang telah dibahas merupakan satu rangkaian kegiatan terpadu dan tidak terpisahkan satu sama lain. Guru dituntun untuk mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh.
Tulisan ini dikutip dari buku “Strategi Pembelajaran Kejuruan” oleh Darmawang, DKK, Halaman 25-30, terbitan Badan Penerbit UNM, Makassar. (*)
*Reporter: Muh. Akbar