
PROFESI-UNM.COM – Perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak biodiesel, Garuda Energi Nusantara ( GenOil) milik Mahasiwa Universitas Negeri Makassar (UNM) Andi Hilmy sempat mendapat penolakan oleh masyarakat. Hal tersebut diungkapkannya pada acara Narasi Roadshow Makassar yang digelar di Auditorium Amanagappa UNM, Sabtu (25/8)
Ia mengungkapkan bahwa dirinya beserta rekan-rekan lainnya sempat mendapat penolakan dari masyarakat. Hal tersebut karena pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa hal-hal yang berbau industri itu identik dengan limbah. Namun, Hilmy dapat menepisnya dengan meyakinkan masyarakat bahwa inovasinya dapat memberikan sumbangsih besar bagi masyarakat.
“Masyarakat pikir tentang industri itu adalah limbah.Bagaimana anak muda bisa maju kalau baru selangkah berinovasi, kita halang-halangi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam perjalanannya membangun Genoil, Andi harus jatuh bangun untuk mempertahankan kondisi keuangan dan kepercayaan konsumen. Dia harus menjual berbagai harta benda pribadinya, di awal berdirinya perusahaan ini. Hingga saat ini dia bisa menghasilkan jutaan rupiah dalam sehari pabriknya beroperasi.
“Motor, mobil, bahkan sertifikat tanah pun kami gadaikan hingga terkumpul uang sekitar Rp 360 juta untuk buat pabrik.” kata pria asal Kabupaten Pangkep ini.
Tak hanya itu, Hilmy juga merangkul preman agar ikut berbisnis dengannya atau jadi pekerjaanya. Mengingat mereka memang jadi seperti itu lantaran tak ada pekerjaan sehingga harus turun di jalannya.
“Kami mencoba memfasilitasi preman agar berpenghasilan yang bermanfaat bagi masyarakat.” jelas Hilmy.
*Reporter : St. Reski Amalia