PROFESI-UNM.COM – PENGABDIAN tanpa batas. Begitulah kira-kira prinsip hidup ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Bakhrani A. Rauf. Membuat penelitian dan mengabdi kepada masyarakat sejak menjadi dosen, laki-laki berusia 61 tahun initelah memiliki lebih dari seratus hak cipta untuk karya karyanya.

Tahun 2012, Bakhrani terpilih menjadi Pembantu Dekan atau yang sekarang disebut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (WD III FT UNM). Ia menjabat hampir dua periode, hingga pada 2018 Bakhrani diamanahi menjadi ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM). Setahun berlalu, masih di diketuai oleh Bakhrani, Lembaga Pegabdian Masyarakat bergabung dengan Lembaga Penelitian dan berubah nama menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Pada tahun yang sama pula Bakhrani dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH).

Saat masih berstatus mahasiswa, Bakhrani sering membawa kamera dan memotret hal-hal unik yang ditemukan untuk kemudian dijadikan inovasi dan diabdikan kepada masyarakat. Ia memanfaatkan barang bekas atau limbah menjadi barang bernilai tinggi. Bakhrani mengaku senang mengabdi kepada masyarakat dan percaya sesuatu yang tidak berguna bisa dijadikan barang bermanfaat.

“Saya memang dari dulu dunianya di pengabdian masyarakat, memanfatkan barang bekas, artinya sesuatu yang tidak berguna itu bisa dijadikan barang berguna”, ungkapnya.

Saat menjadi dosen pun Bakharani bergelut di bidang pengabdian masyarakat. Hingga menjabat sebagai WD III, ia mencetuskan gerakan 500 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mengambil S3 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Bakhrani menyusun disertasi terkait jamban keluarga yang diperuntukkan bagi keluarga ekonomi lemah di daerah pesisir pantai atau sungai. Hingga kini, terdapat 15 jamban keluarga yang telah ia desain dan daftarkan hak cipta.

Ia bercerita penelitiannya bermula dari melihat masyarakat yang membuang kotoran di danau saat memancing. Hal inilah yang memotivasinya untuk membuat jamban terapung bagi masyarakat.

“Dulu waktu kuliah saya potret orang memancing sambil buang tinja di danau, itu mencemari lingkungan, jadi saya angkat judul penelitian itu dengan mendesain jamban keluarga atau jamban terapung di Danau Tempe. Ini bisa digunakan di tengah danau tanpa mencemari lingkungan. Saya kan dari arsitektur lingkungan”, jelasnya.

Selain jamban keluarga, Bakhrani juga membuat market miniature gedung dari limbah. Saat ini sudah ada 5 market yang berhasil dibuat, yaitu market Menara Pinisi, Graha Pena Fajar, Gedung FMIPA, Gedung Pasca Sarjana, dan Gedung FEB.

Lebih lanjut, Bakhrani mengungkapkan sejak 4 tahun terakhir ini sudah mendaftarkan lebih dari seratus karyanya dan mendapatkan hak cipta. Diantara karyanya terdapat sekitar 25 hak cipta untuk karya monumental seperti rumah adat Sao Mario yang telah didesain sejak tahun 1989.

“Hak cipta sudah lebih 100 sejak 4 tahun terakhir, karna dulu kan belum ada yang terkait hak cipta. Ada sekitar 25 hak cipta karya monumental atau desain saya sejak 1989, tapi baru 2019 sampai 2020 saya hak ciptakan”, ujarnya.

Segudang pengabdian tersebut membawa Bakhrani menerima penghargaan sebagai Pengabdi Terbaik pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2019. Ia pun mengaku tidak menemukan kendala berarti selama mengabdi karna selalu melakukan survei sebelum membuat inovasi atau karya. Tidak boleh mengajukan inovasi jika belum menyelidiki kondisi dan masalah masyarakat untuk kemudian diberikan solusi  melalui karya yang dibuat.

“Tidak ada kendala karena saya selalu survei dulu lokasinya, kesulitan masyarakat seperti apa, atau apa yang bisa diberikan kepada masyarakat sesuai ilmu kita. Jangan tiba-tiba mengajukan pengabdian tanpa tahu kebutuhan masyarakat, karena tidak bisa dipaksakan itu masyarakat. Seperti jamban keluarga, mesti diliatdulu kondisi masyarakat di sana”, katanya.

Terakhir, Bakhrani membeberkan bahwa targetnya hanyalah mengabdi terus kepada masyarakat karna hal tersebut telah menjadi jiwanya. “Saya akan terus mencari apa yang bisa berguna bagi masyarakat, pengabdian tanpa batas, karna itu sudah jiwa saya”, tuturnya.

 

Profil Diri

Nama : Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M. T.
Tempat dan Tanggal Lahir : Soppeng, 16 Oktober 1961
Jabatan : Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LP2M)

Riwayat Pendidikan
– S1 IKIP Ujung Pandang 1980-1986
– S1 Universitas Pepabri Ujung Pandang 1985 – 1991
– S2 Universitas Hasanuddin 1998 – 2001
– S3 Universitas Negeri Jakarta 2007 – 2010

Penghargaan
1. Satyalancana Karya Satya X 2001
2. Wisudawan terbaik program Doktor PPS UNJ 2010
3. Pengabdi Masyarakat Terbaik 2011, 2012, 2013, dan 2019
4. Dosen Berprestasi Terbaik 2011
5. Satyalancana Karya Satya XX 2012
6. Satyalancana 2019 (*)

*Tulisan ini telah terbit di tabloid edisi 262.