
PROFESI-UNM.COM – Dosen Fakultas Teknik (FT) bersama Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Negeri Makassar (UNM) terapkan Aplikasi sistem monitoring jamur tiram berbasis IoT (Internet of Things), kegiatan ini berlangsung di Desa Simbang, Kabupaten Maros (28/9).
Mahasiswa MBKM telah diberikan Pelatihan-pelatihan realisasi aksi dari pemberian teori-teori yang telah diterima sejak perkuliahan dimana telah disampaikan materi-materi seperti, aplikasi elektronik sistem kendali dan pengontrolan, pengetahuan tentang media-media baglog, penataan kumbung yang baik, pembuatan olahan jamur tiram, hingga proses pengemasan.
Kreativitas pemanfaatan teknologi monitoring berbasis IoT adalah solusi yang sangat baik untuk mengontrol suhu ruangan rumah jamur tiram sehingga memudahkan untuk memonitoring kondisi jamur tiram.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan penyuluhan mengenai :
1) Bagaimana Penerapan dan penggunaan aplikasi Sistem Monitoring berbasis IoT;
2) pemasangan alat monitoring berbasis IoT; 3) Digital Marketing;
4) Diversifikasi produk olahan jamur tiram; dan
5) Teknologi dan desain kemasan.
Pentingnya sistem ini untuk masa depan pembudidaya jamur tiram menjadi alasan utama tim pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Negeri Makassar (LP2M UNM) yang terdiri dari Dosen Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM yang diketuai oleh Ridwansyah, dan anggota yaitu Sitti Faika dari Fakultas MIPA Prodi Kimia UNM, dan Sutarsi Suhaeb, Prodi Teknik Elektronika FT UNM. Kegiatan ini juga melibatkan Ketua Program Studi Teknik Elektronika, Hendra Jaya sebagai bentuk partisipasi yang melibatkan mahasiswa dalam program MBKM bidang penelitian/riset.
Kegiatan ini tidak lepas dari peran serta bapak ketua LP2M yaitu Bakhrani A. Rauf, yang selalu memberikan dorongan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat juga sumber dana kegiatan ini oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV) KEMENDIKBUDRISTEK
Pemilik usaha jamur, Mardiana menyebut kegiatan ini membantu para pembudidaya jamur tiram karena sudah menggunakan alat yang canggih sehingga dapat meningkatkan produktivitas panen.
“Kegiatan pelatihan ini dapat membantu para pembudidaya jamur tiram karena tidak lagi menggunakan cara-cara manual untuk mendinginkan ruangan jamur tiram dengan demikian dapat meningkatkan produktivitas hasil panen kami”, tuturnya di sela kegiatan pelatihan di Desa Simbang.
Mardiana juga bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena merasa sangat terbantu dengan sistem monitoring jamur tiram berbasis IoT sehingga usaha jamur tiram miliknya dapat dikontrol dengan mudah.
“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian yakni sistem monitoring jamur tiram berbasis IoT untuk mengontrol suhu jamur yg dilaksanakan oleh bapak/ibu dosen dari Prodi Teknik Elektronika dan Kimia,” ucapnya. (*)
*Reporter: Dwi Putri