
PROFESI-UNM.COM – Pasca roda kepengurusan vakum selama dua tahun terakhir, seluruh perangkat
BEM/Maperwa turut lenyap. Stempel, printer, hingga komputer tak diketahui jejaknya. Padahal, inventaris
tersebut adalah aset lembaga yang harus dijaga.
Hal ini diungkapkan oleh ketua terpilih Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa), Yunasri Ridho. Dirinya
sangat menyayangkan hal tersebut. Ia mengatakan, tak ada yang tersisa dari periode sebelumnya. Ia
berujar, hal tersebut sangat diperlukan untuk membantu jalannya kerja-kerja kelembagaan.
“Biasanya kalau awal kepengurusan kan dimulai dari nol. Tapi boleh dibilang saat ini kita mulai dari
minus. Bahkan hal-hal kecil seperti stempel saja kami tidak punya. Kosong sama sekali,” katanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ayal, untuk menjalankan kerja-kerja kelembagaan, pengurus harus membawa peralatan sendiri. Tak
ada jalan lain, mereka memanfaatkan peralatan seadanya. Apalagi dana kelembagaan belum cair untuk
membeli inventaris kesekretariatan tersebut.
”Untuk sementara waktu kami pakai inventaris pinjaman dari para pengurus. Seperti print punya
pengurus.” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Mantan Presiden BEM UNM, Zulfikar mengatakan, inventaris BEM periode
sebelumnya masih ada di sekretariat. Hanya saja inventaris tersebut sudah tidak dapat digunakan karena
rusak.
“Komputer sama print masih ada di sekret di dalam lemari. Tapi sudah rusak semuanya,” dalihnya.
Tak hanya itu, rencana pengajuan permintaan pengadaan sekretariat baru kepada rektorat juga akan
dilakukan. Saat ini BEM/Maperwa sendiri mempunya sekretariat di lantai 2 gedung Pusat Kegiatan
Mahasiswa (PKM). Namun ruangan tersebut dinilai masih belum mencukupi untuk menampung awak
BEM/Maperwa.
“Kami juga berencana ajukan sekret baru. Kita bisa lihat sendiri bagaimana kondisi sekretariat sekarang,”
ujar Presiden BEM terpilih, Mudabbir. (*)
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi edisi 211