[OPINI] Gerakan Budidaya Pisang Kebijakan PJ Gubernur Sulsel

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 16 Desember 2023 - 00:15 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret penulis, (Foto: Ist.)

PROFESI-UNM.COM – Gerakan Gemar Menanam Pisang merupakan program budidaya yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga ketahanan pangan di Sulsel.

Pisang telah ada sejak manusia ada. Memang, saat itu pisang masih merupakan tanaman liar karena awal kebudayaan manusia adalah sebagai pengumpul. Mereka hanya mengumpulkan makanan dari tumbuhan yang ada di sekitar mereka tanpa menanamnya. Pada masyarakat Asia Tenggara, diduga pisang telah lama dimanfaatkan. Masyarakat di daerah itu, saat berkebudayaan pengumpul (Food Gathering), telah menggunakan tunas dan pelepah pisang sebagai bagian dari sayur. Bagian-bagian laindari tanaman pisang pun telah dimanfaatkan seperti saat ini.

Tanaman pisang termasuk banyak dijumpai, baik di pekarangan, sawah, bahkan di sekitar rumah. Tanaman pisang ini oleh masyarakat dapat dimanfaatkan mulai dari bunga, buah, kulit buah, daun, batang sampai bonggolpun dapat dimanfaatkan untuk dibuat sayur. Pisang merupakan tanaman hortikultura yang penting karena potensi produksinya yang cukup besar dan produksi pisang berlangsung tanpa mengenal musim. Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman yang tidak memerlukan perawatan yang rumit, hal ini menjadi salah satu kekuatan bagi para petani dalam pengelolaan usahataninya karena dalam pemeliharaannya petani tidak memerlukan tenaga kerja terlalu banyak bahkan bisa dilakukan hanya oleh petani itu sendiri sehingga menghemat biaya pengeluaran.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pisang memiliki kandungan nutrisi dan manfaat yang cukup banyak. Manfaat dari pisang diantaranya sebagai fungsi penyediaan pangan (ketersediaan mineral, vitamin, serat dan senyawa lainnya); fungsi kesehatan (mengontrol tekanan darah, melancarkan pencernaan, meningkatkan kesehatan ginjal, meningkatkan  stamina, dan lainnya); fungsi sosial budaya (pemanfaatannya dalam berbagai upacara religi dan adat); dan fungsi ekonomi (nilai ekonomi yang cukup tinggi, sumber pendapatan petani, potensi pasar dalam dan luar negeri).Pisang merupakan komoditas yang sangat populer di masyarakat. Kini, kemantapan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas suplai sangat menentukan kelangsungan usaha perkebunan pisang, terutama bila produksi untuk ekspor.

Baca Juga Berita :  [Opini] Matinya Demokrasi Universitas Negeri Mahal

Pengelolaan kebun pisang membutuhkan manajemen yang baik meliputi perencanaan, pemilihan lokasi, penggunaan bibit bermutu, pemiliharaan kebun, penanganan prapanen dan pascapenen, serta kontinuitas pemasaran. Tanaman pisang termasuk banyak dijumpai, baik di pekarangan, sawah, bahkan di sekitar rumah. Tanaman pisang ini oleh masyarakat dapat dimanfaatkan mulai dari bunga, buah, kulit buah, daun, batang sampai bonggolpun dapat dimanfaatkan untuk dibuat sayur. Pisang merupakan tanaman hortikultura yang penting karena potensi produksinya yang cukup besar dan produksi pisang berlangsung tanpa mengenal musim.

Menyadari posisi pisang sebagai tanaman rakyat yang dikenal dan akrab dengan masyarakat, dapat tumbuh di mana saja, dan perawatan relatif mudah dan murah, perlu kiranya untuk lebih memberikan perhatian lebih kepada para petani pisang  untuk bisa memberikan solusi dalam menangani kemiskinan dan ketimpangan yang mereka rasakan.

Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil pisang di Indonesia. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa luas panen pisang di Sulawesi Selatan mencapai 146. 539 ton. Potensi lahan di Sulawesi Selatan untuk penanaman pisang tercatat 455.656 ha (BPS, 2021). Potensi wilayah tersebut tersebar di 24 kabupaten di Sulawesi Selatan, termasuk kabupaten Jeneponto. Sulsel diharapkan dapat mengambil peran dalam mengisi peluang ekspor buah pisang. Jenis pisang yang banyak ditanam adalah kepok karena ini merupakan pisang olahan yang dapat diolah menjadi berbagai kue tradisional khas Sulawesi Selatan. Selain Kepok juga ada jenis pisang Raja, Ambon Hijau, Mas, dan Barangan.

Baca Juga Berita :  [Opini] Letupan Film Sexy Killers Dimomentum Babak Akhir Pemilu

Untuk mendukung pengembangan pisang di Sulawesi Selatan, diperlukan inovasi teknologi yang dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi petani selama ini. Petani saja tidak mempunyai kemampuan untuk mengubah keadaan usahataninya sendiri. Oleh karena itu, perlu bantuan dari luar baik secara langsung dalam bentuk bimbingan dan pembinaan usahatani maupun tidak langsung dalam bentuk insentif yang dapat mendorong petani mendorong hal-hal baru dan mengadakan tindakan perubahan. Budidaya pisang merupakan peluang usaha yang memungkinkan petani dapat meningkatkan kesejahteraannya melalui peningkatan pendapatan dari hasil penjualan buah pisang. Budidaya Pisang adalah langkah maju dari pemerintah sulses dalam  pemanfaatan sumberdaya alam.

*Penulis adalah Ulil Maulana Suardi, angkatan 2023, Jurusan: Administrasi Publik, semester 1, alamat: BTN Cakra Hidayat 2 Pallangga, Gowa.

Berita Terkait

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi
Arah Sekolah dan Pendidikan
Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa
Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Semua Demi Pendidikan
Di Balik Layar Konflik: Memahami Strategi Psychological Warfare dalam Perang Modern
Perjuangan dan Potensi Perempuan: Transformasi Gender dalam Organisasi
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:56 WITA

Pendidikan yang Membungkam : Saat Instansi Pendidikan Membentuk Komoditas Tanpa Imajinasi

Jumat, 2 Mei 2025 - 09:45 WITA

Arah Sekolah dan Pendidikan

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:40 WITA

Awan Gelap LK FT-UNM: Kekosongan Intelektual dan Degradasi Gerakan Mahasiswa

Jumat, 8 November 2024 - 02:36 WITA

Tantangan bagi Masyarakat yang Terinfeksi Informasi Sepihak

Rabu, 3 Juli 2024 - 22:54 WITA

Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Berita Terbaru

Potret Ahmad Fadil dalam sambutannya di Inaugurasi Evolusia 24, (Foto: Dok. Profesi)

KILAS LK

Hujan Tak Surutkan Semangat Inaugurasi Evolusia 24 FBS UNM

Senin, 2 Jun 2025 - 00:10 WITA

Potret Asni ketika memberikan materi, (Foto: Ist.)

Kilas Kampus

Fokus Pemanfaatan Bahan Lokal, Anggota DPRD Inspirasi IPMIL Raya UNM

Minggu, 1 Jun 2025 - 23:08 WITA