Tradisi Bawa Tentengan Jadikan Nuansa Akademis Terdegradasi

Avatar photo

- Redaksi

Selasa, 3 Mei 2016 - 17:23 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Dok. Profesi
Foto: Dok. Profesi

PROFESI-UNM.COM – Diskusi hangat antara penguji dan pembimbing terjadi saat ujian. Mahasiswa kukuh dengan argumen menyanggahi tanggapan penguji. Idealnya, iklim akademik di ruang ujian seperti itu.

Namun, adanya tentengan serta amplop dinilai mendorong degradasi nuansa akademis saat ujian. Hal ini disebabkan munculnya hal-hal yang tak berkaitan dengan kepentingan ujian di bidang akademik. Selain itu, mahasiswa jadi tidak fokus ujian karena harus memikirkan tentengannya.

Hal demikian dialami oleh salah satu Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Yasin. Ia menilai, pengurusan hal-hal di luar nuan¬sa akademik berimbas pada kesiapan akademik mahasiswa yang hendak ujian. “Kita urus parcel dulu, padahal kita juga harus belajar untuk ujian,” jelasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia pun menceritakan, mahasiswa kerap mengurungkan diri mendaftar ujian karena biaya pengurusan tentengan dan segala tetek bengeknya belum cukup.

“Sering sudah selesai semua urusan di Prodi misalnya berkas-berkasnya untuk ujian. Tapi belum berani maju untuk ujian, karena biayanya belum mencukupi,” keluhnya.

Baca Juga Berita :  Ini Jadwal Pendaftaran Wisuda Periode I

Tak hanya itu, salah satu mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) yang baru saja mengikuti ujian skripsi juga mengaku, dirinya memberi¬kan amplop kepada masing-masing pembimbing dan pengujinya sebesar Rp100 ribu.

“Saya isikan sebanyak Rp100 ribu di setiap amplop, mulus ujianku dan tidak banyak pertanyaan penguji,” terangnya.

Hal itu semakin memperkuat menurunnya nilai-nilai akademis dalam ujian. Amplop menjadi pelicin agar ujian bebas hambatan.

Menanggapi tentengan dan amplop saat ujian, Dekan FE, Muhammad Aziz tak menampik banyaknya mahasiswa yang masih membawa amplop maupun tentengan.

“Saat ujian hasil banyak mahasiswa FE yang masih membawa tentengan dan amplop,” akunya

Ia pun berujar, dirinya telah berulang kali melarang, kendati sekadar teguran lisan.

“Selalu dilarang untuk tidak membawanya. Sejak ada UKT, kita larang mahasiswa untuk bawa seperti itu,” jelasnya.

Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD I) Fakultas Seni dan Desain, Sukarman mengatakan, tradisi tentengan memang mengurangi nuansa akademik.

Baca Juga Berita :  Presiden BEM FIP UNM: Birokrasi Ambil Keuntungan Tarif KKN

“Hal itu kurang baik dibudayakan karena rasanya nuansa akademiknya kurang,’ akunya.

Eks Staf Ahli Pembantu Rektor bidang Akademik ini beranggapan, mahasiswa yang membawa tentengan itu adalah mahasiswa yang mapan dan akhirnya dilakukan pula oleh mahasiswa lain karena merasa tidak enak.

“Di FSD sendiri hal itu tidak diberlakukan, hanya saja su¬dah membudaya dan tidak ada yang mencegah, jadi semuanya seolah-olah sudah menjadi kebiasaan,” katanya.

Guru Besar Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Muhammad Arifin Mahmud juga menolak adanya kebiaaan buruk membawa tentengan dan amplop. “Tidak boleh seperti itu,” ujarnya.

Alumni Univeritas Michigan, Amerika Serikat ini menilai, tradisi tersebut jelas mendegradasi nuansa akademis. “Jadi jelas dilarang budaya tentengan dan amplop di ruang ujian,” tegasnya. (*)


* Fatimah Muffidah, Muh. Agung Eka, Ratna, Ahmad Rif’an Muzaqi, Nurul Irsal Amalia

Tulisan ini terbit di Tabloid Profesi Edisi 202

Berita Terkait

Pengalaman Pertama Berbuah Manis, Faki Raih Juara di Kegiatan Fruit Platter dan Cupcakes Decoration Competition
Webinar Psikoedukasi Tekankan Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Mengelola Stres di Tempat Kerja
Gebyar Ilmiah, Seni, dan Olahraga Meriahkan Edufest FIP UNM
Pameran Lukisan Surealis Mahasiswa FSD Curi Perhatian Netizen
Khutbah Jumat Taqwa dan Iman Bersama Syekh Ahmad bin Isa Al-Hazimiy
Pameran jadi Media Edukasi tentang Pahlawan Indonesia
Dari Kegelisahan Menjadi Harapan: Muh. Ikhwan Risqullah Pimpin Maperwa UNM
Rahayu Ningsih Ungkap Pentingnya Maksimalkan Bonus Demografi Indonesia
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:30 WITA

Pengalaman Pertama Berbuah Manis, Faki Raih Juara di Kegiatan Fruit Platter dan Cupcakes Decoration Competition

Jumat, 16 Mei 2025 - 22:20 WITA

Webinar Psikoedukasi Tekankan Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Mengelola Stres di Tempat Kerja

Minggu, 11 Mei 2025 - 19:06 WITA

Gebyar Ilmiah, Seni, dan Olahraga Meriahkan Edufest FIP UNM

Sabtu, 10 Mei 2025 - 16:54 WITA

Pameran Lukisan Surealis Mahasiswa FSD Curi Perhatian Netizen

Jumat, 9 Mei 2025 - 16:24 WITA

Khutbah Jumat Taqwa dan Iman Bersama Syekh Ahmad bin Isa Al-Hazimiy

Berita Terbaru

Pelaksanaan ujian SNBT, (Foto: Int.)

Info Akademik

Cek Hasil SNBT Mulai 28 Mei Jangan Ketinggalan

Jumat, 23 Mei 2025 - 13:43 WITA

Potret mahasiswa saat dalam tekanan mengerjakan ujian dadakan (Foto : Florencya Alnisa Christin)

wiki

Tips Jitu Tetap Tenang Saat Mengerjakan Ujian Dadakan

Kamis, 22 Mei 2025 - 00:48 WITA