Mengenal Sejarah Wisata Benteng Somba Opu di Sulawesi Selatan

Avatar photo

- Redaksi

Minggu, 14 Oktober 2018 - 17:27 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Jalan-jalan ke tempat wisata di Kota Makassar, yang sebelumnya terkenal dengan dengan nama Ujung Pandang memang tidak pernah ada habisnya. Salah satu tempat wisata Sulaewesi Selatan yang tidak boleh terlewatkan adalah bangunan tua yang menjadi saksi sejarah perjuangan rakyat kerajaan Gowa dalam menghadapi Belanda, Benteng Somba Opu.

Kompleks wisata yang terkenal dengan komplek wisata sejarah yang juga menjadi pusta kebudayaan suku-suku di Sulawesi Selatan bisa menjadi liburan yang sangat bermanfaat bagi anda dan keluarga atau bagi anda yang suka menjelajah ruang dan waktu yang ada di masa lalu.

Benteng Somba Opu adalah salah satu wisata sejarah di Sulawesi Selatan. Benteng ini merupakan komplek wisata di bawah naungan dinas pariwisata Pemda Kabupaten Gowa. Kawasan ini terletak di Jalan Dg Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lokasi benteng Somba Opu berdekatan dengan Universitas Negeri Makassar kampus Parang Tambung. Benteng Somba Opu dibangun bersebelahan dengan sungai Je’ne Berang dan bisa melalui jalan Dg Tata ataupun melalui jalan Cendrawasih atau sekitar 6 km dari pusat kota Makassar.

Jarak benteng ini dari pusat kota makassar sekitar 15 menit, sayangnya tidak ada akses transportasi publik yang menuju ke lokasi ini. Untuk mengakses daerah adalah dengan menggunakan jasa supir atau taksi. Kawasan ini cukup terkenal terlebih setelah dibangun Gowa Discovery Park yaitu taman wisata dan taman burung milik Pemda Gowa.

Baca Juga Berita :  Заблуждения До В слоты Вулкан 777 сети Игровые автоматы

Benteng somba Opu adalah salah satu dari beberapa benteng-benteng milik kerajaan Gowa yang pernah melindungi seganap rakyat Gowa-Tallo dari gempuran pasukan Spellman tahun 1669. Sejarawan dan Budayawan berkembangsaan Inggris, Wallace mengatakan bahwa salah satu benteng yang paling sulit ditaklukan di Nusantara adalah Benteng Somba Opu.

Tidak seperti benteng pada umunya di Eropa. Benteng Somba Opu seperti pusat pemerintahan dan perdagangan dengan berbagai bangunan Infrastruktur. Kurangnya sumber Informasi yang dapat diambil dari masih menyimpan banyak rahasia mengenai keadaan dan fungsi utama dari benteng ini, selain dari fungsinya sebagai pertahanan kerajaan Gowa-Tallo.

Benteng Somba Opu merupakan saksi sejarah penuh perjuangan rakyat dari Kerajaan Gowa-Tallo yang terkenal menyusahkan penjajah dari Belanda. Awalnya benteng ini dibangun oleh Raja Gowa ke-9 yakni Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’ Kallonna. Dibangun pada abad ke-16, benteng ini mencerminkan kejayaan kerajaan Gowa-Tallo yang pada saat merupakan salah satu pelabuhan yang ramai dikunjungi para pedagang dari penjuru Dunia.

Pada masa kejayaannya, Benteng ini pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang menyatukan pembeli dari bangsa Eropa dan barang dagangan dari kawasan Indonesia timur. Pada tahun 1669, benteng Somba Opu diluluh lantahkan oleh VOC milik kerajaan Belanda. Kondisinya diperparah dengan hempasan ombak pasang. Pada tahun 1980 benteng ini ditemukan oleh beberapa sejarawan dan arkeolog kemudian 10 tahun kemudian diadakan pemugaran dan rekonstruksi.

Baca Juga Berita :  Muh.Thoriq, Nakhoda Baru Hima Aksi Periode 2020/2021

Pada wilayah dalam benteng terdapat sebuah meriam raksasa dengan panjang 6 meter yang diduga merupakan Meriam Anak Makassar. Sejarah meriam anak makassar tidak kalah heroiknya dengan sejarah perjuangan Kerajaan kembar Gowa-Tallo. Meriam ini juga merupakan bukti persahabatan kerajaan Denmark dengan kerajaan Makassar. Meriam memiliki berat 9,5 Ton ini pernah ikut berperang di perairan Masalembo melawan Belanda di bawah komando Gallarang Tumailalang Tallo.

Saat ini, di dalam benteng dibangun kawasan argowisata berupa kumpulan rumah adat dari seluruh Sulawesi Selatan. Pembangunan rumah adat ini mencerminkan bahwa jaman dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang menyatukan Sulawesi Selatan dalam satu bendera sebelum akhirnya di adu domba oleh Belanda melalui bendera VOC.

Mengunjungi Benteng Somba Opu sampir sama seperti mengunjungi seluruh daerah di Sulawesi Selatan, mengingat setiap kabupaten dan Kota di Sul-Sel ada disini. Pada kawasan benteng masih terdapat batu merah asli pada saat benteng ini dibangun. Disini juag didapat kantor pengurusan Miliki VOC yang masih berdiri kokoh dengan dua Meriam kecil di depan bangunan.


*Masturi

Berita Terkait

Inagurasi Angkatan 2024 FBS UNM Tegaskan Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
Sekolah Trias Politica FIP UNM Hadirkan Mantan Walikota Makassar Bahas Paradigma Politik
Serukan Pengembangan Diri, IMM UNM Tegaskan Peran Kader dalam Dialog Tokoh
Wisudawan Terbaik Magister Suarakan Pentingnya Pendidikan Inklusif
Luluskan 39 Insinyur, Prodi PPI FT UNM Tunjukkan Eksistensi dan Dedikasi
Pembangunan Gedung Mangkrak FEB Bakal Dilanjutkan Tahun Depan
Penuh Semangat Tinggi, Binom 2025 Siap Mengabdi di Bissoloro
Rektor UNM Tegaskan Guru Harus Siap Mengabdi Sepenuh Hati
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 22:30 WITA

Inagurasi Angkatan 2024 FBS UNM Tegaskan Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan

Minggu, 1 Juni 2025 - 22:20 WITA

Sekolah Trias Politica FIP UNM Hadirkan Mantan Walikota Makassar Bahas Paradigma Politik

Minggu, 1 Juni 2025 - 17:22 WITA

Serukan Pengembangan Diri, IMM UNM Tegaskan Peran Kader dalam Dialog Tokoh

Kamis, 29 Mei 2025 - 22:49 WITA

Wisudawan Terbaik Magister Suarakan Pentingnya Pendidikan Inklusif

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:48 WITA

Luluskan 39 Insinyur, Prodi PPI FT UNM Tunjukkan Eksistensi dan Dedikasi

Berita Terbaru

TABLOID 284

E-Tabloid

TABLOID 284

Selasa, 3 Jun 2025 - 10:36 WITA