PROFESI-UNM.COM – Universitas Ciputra Makassar menggelar acara GDGoC BwAI yang menghadirkan pembicara tamu, Kasmir Syariat pada Minggu (18/25). Acara ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa terkait perkembangan kecerdasan buatan generatif (generative AI).
Kasmir membuka sesi dengan menjelaskan bahwa generative AI merupakan teknologi reaktif. Dalam pemaparan materinya ia mencontohkan bagaimana AIberkerja berdasarkan instruksi manusia.
Lebih jauh, Kasmir menekankan perbedaan antara kecerdasan manusia dan AI. Ia menyoroti bagaimana manusia mampu berpikir intuitif dan proaktif, sementara AI bekerja lewat prediksi kata berikutnya tanpa memahami konteks.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu sebabnya AI belum bisa sepenuhnya menggantikan proses berpikir manusia,” tegasnya.
Kasmir juga menjelaskan pendekatan problem engineering, yaitu teknik memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil agar AI dapat menyelesaikannya secara lebih efektif. Ia mengibaratkan proses berpikir AI seperti permainan Tetris: menyusun potongan dengan strategi agar tidak “game over”.
“Tujuan dari generative AI adalah menyelesaikan masalah tanpa terus-menerus diarahkan oleh manusia, tapi untuk sampai ke sana, diperlukan banyak tahapan penelitian dan pengembangan,” tambahnya.
Acara ditutup dengan harapan bahwa peserta dapat memahami lebih dalam cara kerja generative AI serta mampu memanfaatkannya secara bijak di masa mendatang. (*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah