Mendikbud: Tidak Ada Pendidikan Gratis

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 20 Januari 2017 - 17:12 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy membawakan Seminar Nasional Pendidikan di Ruang Teater Lt.3 Menara Pinisi, Jumat (20/1) - (Foto: Muh. Agung Eka S - Profesi)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy membawakan Seminar Nasional Pendidikan di Ruang Teater Lt.3 Menara Pinisi, Jumat (20/1) – (Foto: Muh. Agung Eka S – Profesi)

PROFESI-UNM.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa tidak ada pendidikan yang gratis. Pernyataan ini dilontarkan saat membawakan Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Ruang Teater Lt. 3 Menara Pinisi, Jumat (20/1).

Muhadjir Effendy mengatakan, selain ada pemberian bantuan bagi mahasiswa miskin harus ada penyantunan dari masyarakat yang mampu. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan melalui komite sekolah untuk menyalurkannya.

“Tidak ada pendidikan yang gratis. Tetap ada pungutan, namun bukan pungutan liar,” tegasnya.

Hal ini berdasarkan Permendikbud no.75 tentang Komite Sekolah. Dimana dalam ayat 10 pasal 2 berbunyi “Penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya berbentuk bantuan/dan atau sumbangan, bukan pungutan”.

Dalam aturan tersebut dikatakan bahwa sekolah boleh saja melakukan pungutan melalui penggalangan dana kepada masyarakat.  Ia menuturkan, melalui proses tersebut diharapkan sekolah dapat saling mendukung untuk memajukan pendidikan.

“Diperlukan gerakan untuk menggalang dana besar-besaran dari masyarakat untuk memajukan sekolah,” ujar Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Baca Juga Berita :  Launching Novel Sang Anak Guru Hadirkan Konten Kreator

Sementara itu, untuk membantu siswa yang kurang mampu maka dibekali dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dengan harapan tidak ada lagi anak Indonesia yang putus sekolah di usia sekolah.

“Sebanyak 19 juta anak Indonesia mendapat KIP. Semoga program pemerintah untuk wajib belajar selama 12 tahun dapat terealisasi dan angka putus sekolah tidak terjadi lagi,” harapnya. (*)


*Reporter: Ratna

Berita Terkait

Karta Jayadi Sebut Motivasi Tinggi Kunci Guru Profesional Tingkatkan Mutu Pendidikan
Rektor Ajak Guru Jadi Penggerak dan Komunikator di Masyarakat
Rektor UNM Ingatkan Kebahagiaan Guru Tidak Bergantung pada Gaji
Rektor UNM Soroti Adaptasi Jadi Kunci Kesuksesan Guru
Rektor UNM Sampaikan Duka atas Wafatnya Kepala Lembaga Penjaminan Mutu
Wujudkan Pengurus Integritas, IKA UNM Sulselbar Gelar Pengukuhan dan Ramah Tamah
Isu Penghapusan Pegawai Honorer Dari Instansi Pemerintah, Berikut Tanggapan Rektor UNM
WPS Fair 2024 Buka Wawasan Kebebasan Berekspresi
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:20 WITA

Karta Jayadi Sebut Motivasi Tinggi Kunci Guru Profesional Tingkatkan Mutu Pendidikan

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:19 WITA

Rektor Ajak Guru Jadi Penggerak dan Komunikator di Masyarakat

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:53 WITA

Rektor UNM Ingatkan Kebahagiaan Guru Tidak Bergantung pada Gaji

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:02 WITA

Rektor UNM Soroti Adaptasi Jadi Kunci Kesuksesan Guru

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:37 WITA

Rektor UNM Sampaikan Duka atas Wafatnya Kepala Lembaga Penjaminan Mutu

Berita Terbaru

TABLOID 284

E-Tabloid

TABLOID 284

Selasa, 3 Jun 2025 - 10:36 WITA

Potret Ahmad Fadil dalam sambutannya di Inaugurasi Evolusia 24, (Foto: Dok. Profesi)

KILAS LK

Hujan Tak Surutkan Semangat Inaugurasi Evolusia 24 FBS UNM

Senin, 2 Jun 2025 - 00:10 WITA