PROFESI-UNM.COM – Mahasiswi Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Makassar, menjadi salah satu sosok inspiratif pada momentum wisuda tahun ini. Mahasiswi asal Maros bernama Satriani berhasil menuntaskan masa studinya dalam waktu 3 tahun 1 bulan dengan capaian IPK 3,93.
Sejak awal perkuliahan, Satriani telah menanamkan komitmen untuk menjaga stabilitas nilai akademiknya. Ia menjalani rutinitas belajar dengan tekun, mulai dari memahami materi secara bertahap, membuat catatan penting, hingga melakukan pengulangan belajar secara rutin.
Selain itu, ia selalu berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu serta tidak ragu bertanya ketika menemukan konsep yang sulit dipahami.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dengan disiplin pengaturan waktu dan konsistensi dalam belajar, saya bisa mempertahankan kualitas akademik dan memastikan nilai tetap stabil setiap semester,” ujarnya, Kamis (20/11).
Tak hanya berprestasi dalam akademik, Satriani juga pernah terlibat dalam Organisasi Kemahasiswaan meski tidak berlangsung lama. Menurutnya, pengalaman singkat tersebut memberi banyak pelajaran berharga mengenai kerja sama, tanggung jawab, manajemen waktu, serta kemampuan beradaptasi.
“Pengalaman organisasi membantu saya berkembang, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai individu yang lebih matang dan siap menghadapi berbagai tantangan,” jelasnya.
Namun, perjalanan akademiknya tidak lepas dari tantangan. Salah satu hambatan terbesar yang ia hadapi adalah kemampuan public speaking. Satriani mengakui sering merasa gugup saat harus melakukan presentasi di depan kelas sehingga penyampaian materinya kadang kurang maksimal. Meski begitu, ia tidak menyerah dan terus berlatih.
“Meskipun begitu, saya terus berusaha mengatasi kendala ini dengan lebih sering berlatih, mempersiapkan materi dengan baik, serta mencoba tampil lebih tenang. Perlahan kemampuan saya meningkat dan rasa percaya diri mulai tumbuh,” ungkapnya.
Di balik pencapaiannya, ada sosok yang menjadi sumber motivasi terbesarnya, yaitu orang tua.
“Semangat orang tua selalu menjadi alasan saya untuk memberikan yang terbaik. Dari mereka saya belajar tentang tanggung jawab, rendah hati, dan tidak mudah menyerah. Perjuangan mereka menjadi motivasi utama bagi saya untuk terus berkembang dan mencapai tujuan yang saya impikan,” tuturnya.
Ke depan, Satriani berencana melanjutkan pendidikan ke Program PPG sebagai langkah awal dalam membangun kariernya. Ia juga memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan S2 sebagai target jangka panjang.
Di akhir wawancara, Satriani menyampaikan pesan kepada mahasiswa lain, khususnya angkatan Intelegensia 2022, agar tetap semangat menuntaskan studi.
“Untuk teman-teman yang masih menjalani masa kuliah, khususnya angkatan Intelegensia 2022, tetaplah berjuang. Setiap tugas dan tantangan yang kalian hadapi sekarang akan membuahkan hasil indah pada waktunya. Ingatlah bahwa di depan sana ada senyum orang tua yang menantikan hari wisudamu. Teruslah melangkah, karena setiap usaha hari ini akan menjadi bagian dari cerita keberhasilanmu nanti,” pesannya. (*)
*Reporter: Gloria Wardania Litak
*Editor: Rahmadani







