
PROFESI-UNM.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Makassar tidak menyurutkan semangat ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menggelar aksi demo. Aksi ini merupakan kelanjutan dari protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan sektor pendidikan di jalanAP pettarani, Kamis (20/02).
Sejak pagi, langit Makassar sudah mendung, dan sekitar pukul 10.30 WITA, hujan mulai turun dengan intensitas sedang hingga deras. Namun, alih-alih bubar, para mahasiswa justru tetap bertahan di tengah derasnya hujan. Beberapa dari mereka membawa jas hujan, sementara yang lain memilih basah kuyup sambil meneriakkan tuntutan mereka.
“Hujan bukan penghalang! Kami tetap akan bersuara demi masa depan pendidikan!” teriak salah satu orator dari atas mobil komando, disambut dengan yel-yel semangat dari peserta aksi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi Mahasiswa UNM Soroti Kepemimpinan Presiden
Pemandangan unik pun terjadi saat mahasiswa menggunakan jeket dan spanduk sebagai pelindung dari hujan. Beberapa mahasiswa bahkan terlihat bersemangat di tengah jalan, menciptakan suasana demonstrasi yang tetap bersemangat meskipun kondisi cuaca tidak mendukung.
Tak hanya itu, hujan juga membawa momen solidaritas. Sejumlah pengendara motor yang terjebak macet akibat aksi demo tersebut memilih berhenti untuk menonton aksi yang di lakukan oleh Mahasiswa , bahkan ada beberapa pengendara tersebut yang merekam fidio aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa UNM.
Demonstrasi yang berlangsung selama lebih dari tiga jam ini akhirnya berakhir sekitar pukul 13.00 WITA. Meski basah kuyup, para mahasiswa meninggalkan lokasi dengan penuh semangat dan berjanji akan terus menyuarakan aspirasi mereka.
“Hujan tidak menghentikan langkah kami. Justru ini menjadi simbol bahwa perjuangan tidak akan luntur meskipun ada badai,” ujar salah seorang mahasiswa sebelum membubarkan diri.
Aksi mahasiswa UNM ini menjadi bukti bahwa semangat perjuangan tak mengenal cuaca, dan hujan deras pun tidak bisa membendung suara mereka yang menginginkan perubahan. (*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah