Mahasiswa Keluhkan Sarpras Minim

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 10 Januari 2020 - 14:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESIUNM.COM – Sebagai kampus yang sudah berakreditasi “A”, masalah sarana dan prasarana tentunya harus bisa diatasi. Namun, masalah tersebut sampai saat ini belum bisa diselesaikan. Hal ini yang dikeluhkan mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) sektor Bone.

 Keluhan akan fasilitas nampak­nya menjadi masalah dari tahun ke tahun di kampus jauh Bone. Hal ini datang dari Ketua Himpunan Maha­siswa Pendidikan PGSD Bone, Ade Putra. Ia sangat mengeluhkan akan kondisi penunjang perkuliahan yang masih sangat minim.

Mulai dari terbatasnya jumlah buku, alat lab yang kurang memadai, hingga bangunan kampus yang su­dah terlalu lama dan belum juga dire­novasi. Tak jarang, fasilitas seperti Air Conditioner (AC) dan kipas pun hanya menjadi pajangan di kelasnya. “Kipas dan plafon aula sudah tidak layak pakai bahkan pernah jatuh saat aula sementara digunakan oleh ma­hasiswa,” katanya, Selasa (24/12).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukan hanya itu saja, Ade juga mengungkapkan, fasilitas jaringan wifi pun masih sangat jauh dari kata layak. Ia menilai, kapasitas dari jarin­gannya masih sangat rendah. Sehing­ga belum mampu untuk diakses se­luruh mahasiswa secara bersamaan.

“Wifi di sini masih terbatas kekuatan jaringannya, sehingga apa­bila diakses sekaligus oleh beberapa mahasiswa kadang tidak bisa ma­suk,” ungkapnya.

Tak jauh berbeda dengan Ade, Rifki Wildani salah satu mahasiswa PGSD Bone mengatakan keban­yakan mahasiswa mengeluhkan akan kondisi ruangan yang panas. Ia merasa sangat kecewa akan hal ini. Pasalnya, kata Rifki, kondisi seperti ini sudah ia rasakan sejak ia masih berstatus mahasiswa baru.

“AC ini dari dulu sudah ada se­jak saya masih semester dua namun begituji tidak bisa digunakan karena daya listrik kurang jadi mati kalau AC dinyalakan,” katanya.

Selain itu menurutnya, Proyek­tor Liquid Crystal Display (LCD) jumlahnya masih terbilang sangat sedikit. Sehingga kerap kali menjadi rebutan antar mahasiswa ketika pros­es perkuliahan ingin berlangsung. “Biasa rebutan LCD jadi kalau tidak dapat yah kami yang dimarahi oleh dosen karena lambat dapat LCD,” tambahnya.

Baca Juga Berita :  Tips Tampil Memukau pada Saat Presentasi

Menanggapi keluhan maha­siswa, Sekretaris UPP PGSD Bone, Muh Idris Jafar mengatakan ia sudah berusaha untuk memenuhi kebutu­han penunjang untuk mahasiswa. Khusus untuk daya listrik yang kurang, ia mengatakan pihak kampus sudah menambah daya listrik dan diharapkan bisa membuat AC ber­fungsi dengan normal.

“AC jalan hanya saja sedikit se­hingga kurang berasa kalau di kelas yang banyak orang jadi sudah juga disampaikan ke pak dekan untuk dit­ambahkan,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Dekan FIP, Abdul Saman beranggapan, masalah yang dikeluhkan oleh mahasiswa di kampus

Bone tidak jauh beda den­gan keluhan mahasiswa di kampus Makassar. Sehingga ia berharap, un­tuk semua mahasiswa agar bersabar mengenai pembangunan di dua kam­pus tersebut. Menurutnya, pemban­gunan ini membutuhkan dana besar dan tidak bisa direalisasikan serentak.

“Saya harap mahasiswa bers­abar karena pembangunan yang kami lakukan itu dananya besar jadi akan dilakukan secara bertahap-tahap tapi tetap akan perlahan dilakukan perbai­kan di semua kampus FIP khususnya kampus Bone,” katanya.

Sebagai kampus yang sudah berakreditasi “A”, masalah sarana dan prasarana tentunya harus bisa diatasi. Namun, masalah tersebut sampai saat ini belum bisa diselesaikan. Hal ini yang dikeluhkan mahasiswa program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) sektor Bone.

 Keluhan akan fasilitas nampak­nya menjadi masalah dari tahun ke tahun di kampus jauh Bone. Hal ini datang dari Ketua Himpunan Maha­siswa Pendidikan PGSD Bone, Ade Putra. Ia sangat mengeluhkan akan kondisi penunjang perkuliahan yang masih sangat minim.

Mulai dari terbatasnya jumlah buku, alat lab yang kurang memadai, hingga bangunan kampus yang su­dah terlalu lama dan belum juga dire­novasi. Tak jarang, fasilitas seperti Air Conditioner (AC) dan kipas pun hanya menjadi pajangan di kelasnya. “Kipas dan plafon aula sudah tidak layak pakai bahkan pernah jatuh saat aula sementara digunakan oleh ma­hasiswa,” katanya, Selasa (24/12).

Baca Juga Berita :  Mahasiswa Kampus VI PGSD Bone keluhkan minimnya sarana dan prasarana di Laboratorium

Bukan hanya itu saja, Ade juga mengungkapkan, fasilitas jaringan wifi pun masih sangat jauh dari kata layak. Ia menilai, kapasitas dari jarin­gannya masih sangat rendah. Sehing­ga belum mampu untuk diakses se­luruh mahasiswa secara bersamaan.

“Wifi di sini masih terbatas kekuatan jaringannya, sehingga apa­bila diakses sekaligus oleh beberapa mahasiswa kadang tidak bisa ma­suk,” ungkapnya.

Tak jauh berbeda dengan Ade, Rifki Wildani salah satu mahasiswa PGSD Bone mengatakan keban­yakan mahasiswa mengeluhkan akan kondisi ruangan yang panas. Ia merasa sangat kecewa akan hal ini. Pasalnya, kata Rifki, kondisi seperti ini sudah ia rasakan sejak ia masih berstatus mahasiswa baru.

“AC ini dari dulu sudah ada se­jak saya masih semester dua namun begituji tidak bisa digunakan karena daya listrik kurang jadi mati kalau AC dinyalakan,” katanya.

Selain itu menurutnya, Proyek­tor Liquid Crystal Display (LCD) jumlahnya masih terbilang sangat sedikit. Sehingga kerap kali menjadi rebutan antar mahasiswa ketika pros­es perkuliahan ingin berlangsung. “Biasa rebutan LCD jadi kalau tidak dapat yah kami yang dimarahi oleh dosen karena lambat dapat LCD,” tambahnya.

Menanggapi keluhan maha­siswa, Sekretaris UPP PGSD Bone, Muh Idris Jafar mengatakan ia sudah berusaha untuk memenuhi kebutu­han penunjang untuk mahasiswa. Khusus untuk daya listrik yang kurang, ia mengatakan pihak kampus sudah menambah daya listrik dan diharapkan bisa membuat AC ber­fungsi dengan normal.

“AC jalan hanya saja sedikit se­hingga kurang berasa kalau di kelas yang banyak orang jadi sudah juga disampaikan ke pak dekan untuk dit­ambahkan,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Dekan FIP, Abdul Saman beranggapan, masalah yang dikeluhkan oleh mahasiswa di kampus

Bone tidak jauh beda den­gan keluhan mahasiswa di kampus Makassar. Sehingga ia berharap, un­tuk semua mahasiswa agar bersabar mengenai pembangunan di dua kam­pus tersebut. Menurutnya, pemban­gunan ini membutuhkan dana besar dan tidak bisa direalisasikan serentak.

“Saya harap mahasiswa bers­abar karena pembangunan yang kami lakukan itu dananya besar jadi akan dilakukan secara bertahap-tahap tapi tetap akan perlahan dilakukan perbai­kan di semua kampus FIP khususnya kampus Bone,” katanya.(*)

*Berita ini telah terbit di Tabloid LPM Profesi edisi 237

Berita Terkait

Tips Tampil Memukau pada Saat Presentasi
Sejarah Penetapan dan Makna Tahun Baru Hijriah
Mahasiswa Jadi Garda Depan Edukasi dan Anti-Stigma HIV/AIDS
WR IV Soroti Efisiensi pada Sambutan Ramah Tamah FIP
Bukan Lagi Hiburan, Scroll Media Sosial Mulai Jadi Beban
Semangat Fastabiqul Khairat, IMM FEB UNM Tebar Manfaat di Kampung Pandang
Englisher Days: Wadah Kebersamaan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris UNM
Kunjungan Akademik Prodi Rekayasa Industri UNM ke Teknik Industri UNHAS
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 00:34 WITA

Tips Tampil Memukau pada Saat Presentasi

Sabtu, 28 Juni 2025 - 00:27 WITA

Sejarah Penetapan dan Makna Tahun Baru Hijriah

Kamis, 26 Juni 2025 - 20:13 WITA

Mahasiswa Jadi Garda Depan Edukasi dan Anti-Stigma HIV/AIDS

Selasa, 27 Mei 2025 - 23:16 WITA

WR IV Soroti Efisiensi pada Sambutan Ramah Tamah FIP

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:57 WITA

Bukan Lagi Hiburan, Scroll Media Sosial Mulai Jadi Beban

Berita Terbaru

Mirza Kamal Pahlevi Wisudawan Terbaik I FBS UNM (Foto: Ist)

Agendasiana

Mirza Kamal Pahlevi Jadi Wisudawan Terbaik I FBS UNM

Selasa, 1 Jul 2025 - 22:34 WITA

Pementasan Teater Dalam Acara Antama Balla, (Foto: Muh. Zaki Mubarak)

Kampusiana

Antama Balla Bukti Seni Tak Pernah Mati di Bengkel Sastra UNM

Senin, 30 Jun 2025 - 23:35 WITA

Suasana ramah tamah wisudawan IKA Fakultas Seni dan Desain UNM periode Juni 2025, (Foto: Hafid Budiawan)

Agendasiana

[FOTO] Rangkaian Momen Hangat di Ramah Tamah FSD UNM

Senin, 30 Jun 2025 - 23:29 WITA

Surat Pengumuman Tahapan Waktu Peninjauan UKT, (Foto: Ist.)

Agendasiana

UNM Umumkan Jadwal Peninjauan UKT untuk Mahasiswa

Senin, 30 Jun 2025 - 23:20 WITA

Memon Rektor memberikan sambutan (Foto: Dok. Profesi)

Agendasiana

Wisudawan Harus Jadi Agen Perubahan Pemerataan Pendidikan

Senin, 30 Jun 2025 - 23:07 WITA