PROFESI-UNM.COM – Aliansi Lembaga Kemahasiswaan (LK) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar aksi menuntut kelayakan sarana dan prasarana kampus yang tidak layak. Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung Fakultas Kampus Banta-bantaeng, Makassar Rabu (11/12).
Jenderal lapangan (Jendlap) aksi, Syahrulla mengatakan, hari ini LK FIK UNM kembali menuntut ketidaklayakan sarana dan prasarana fakultas. Hal tersebut berpengaruh dalam menunjang perkuliahan sedangkan mahasiswa terus bertambah setiap tahunnya.
“Setiap tahunnya mahasiswa FIK bertambah, namun ruangan perkuliahan sangat sedikit, belum lagi sarana prasarana yang tidak layak dan ada kejelasan sampai saat ini,” Sebutnya dalam orasi.
Mahasiswa angkatan 2016 ini juga mengatakan, banyaknya prasarana kampus yang tidak terawat sehingga kelayakan pemakaian Gedung Olahraga (GOr) tidak bisa menunjang perkuliahan mahasiswa saat melakukan praktek lapangan.
“Di kolam renang mahasiswa yang pakai itu angkatan 2019 karena tidak bisa dipakai itu kolam makanya dia tidak kuliah praktek yang seharusnya betul-betul praktek renang pada angkatan-angkatan sebelumnya,” tambahnya.
Mahasiswa asal Jeneponto ini menambahkan, kondisi ruangan yang begitu panas juga GOr Basket, Gor Takraw, Gor futsal dan Kolam renang serta beberapa prasarana kampus yang tidak terurus sampai saat ini,
“Belum lagi ruangan yang begitu panas, GOr dan lapangan, dimana pertanggung jawaban pimpinan Fakultas, sampai saat ini cuman janji yang terus disampaikan. Go basket, takraw dan lapangan futsal, yang tidak terurus” Tambah dia.
Ia berharap kampus yang berakreditasi A ini bisa betul-betul menjadi kampus Akreditasi yang sebenar-benarnya dan segala tututan pada hari ini bisa terealisasikan sebagaimana mestinya, dan menjadikan mahasiswa nyaman mengenyam pendidikan ditempat ini.
“Harapannya semoga tuntutannya teman-teman ini bisa terlaksana karna masa’ sekelas UNM yang katanya akreditasi A dan fakultas olahraga yang terbesar di Indonesia timur, penunujang pembelajaran dan profesionalisme dosennya yang tidak memadai,” harapnya (*)
*Reporter : Muh. Nur Taufik