PROFESI-UNM.COM – Kesehatan mental bukan hanya milik mereka yang mengalami gangguan psikologis berat, tapi hak setiap orang untuk merasa tenang, seimbang, dan waras. Di tengah tuntutan akademik, pekerjaan, dan tekanan sosial, merawat diri secara emosional menjadi langkah penting yang sering diabaikan. Berikut enam langkah sederhana namun penting untuk menjaga kesehatan mental.
Langkah pertama dalam merawat diri adalah jujur terhadap perasaan sendiri. Tidak apa-apa merasa lelah, sedih, kecewa, atau bahkan marah. Dengan menyadari emosi, kita bisa lebih mudah mengelolanya tanpa harus memendam atau meledak sewaktu-waktu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah Kedua, tetapkan batas sehat. Menentukan batas dalam hubungan sosial, pekerjaan, atau organisasi adalah bentuk perlindungan diri. Jangan ragu menolak hal yang mengganggu kenyamanan mental, dan berani mengambil jeda saat hal penting.
Langkah Ketiga, kurangi konsumsi media sosial. Terlalu banyak terpapar media sosial bisa membuat kita membandingkan diri secara tidak sehat dengan orang lain. Ambil waktu untuk detoks digital, fokus pada dunia nyata, dan hadir penuh pada diri sendiri.
Langkah keempat, bangun rutinitas sehat. Kesehatan mental sangat berpengaruhi pada pola hidup. Tidur cukup, makan bergizi, olahraga ringan, dan waktu santai yang teratur membantu tubuh dan pikiran lebih stabil.
Langkah kelima, cerita ke orang terpercaya. Jangan memendam semuanya sendiri. Berbagi cerita kepada teman, keluarga, atau profesional bisa melegakan dan memberi perspektif baru atas masalah yang sedang dihadapi.
Langkah keenam, luangkan waktu untuk hal yang disukai. Melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti membaca, menulis, menggambar, atau mendengarkan musik dapat menjadi bentuk terapi sederhana. Ini bukan membuang waktu, tapi investasi untuk ketenangan jiwa.
Merawat kesehatan mental bukan sesuatu yang rumit atau mahal. Cukup dengan langkah-langkah sederhana, seseorang bisa menciptakan ruang aman untuknya. Karena sebelum sibuk mengurus dunia, kita perlu utuh terlebih dahulu sebagai manusia.(*)
*Reporter: Nurul Aenun Mardia