PROFESI-UNM.COM – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2025 resmi akan kembali digelar pada bulan Juli mendatang, pendaftaran telah dibuka pada tanggal 16 Juni hingga pada tanggal 21 Juni mendatang.
Program tahunan yang menjadi ajang pengabdian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini kali ini akan berlokasi di dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
KKN Kebangsaan merupakan kegiatan kolaboratif mahasiswa dari berbagai kampus yang terseleksi, untuk melakukan pengabdian di desa-desa dengan pendekatan interdisipliner. Program ini dilaksanakan pada masa transisi semester genap ke ganjil dan diakui setara minimal 4 Satuan Kredit Semester (SKS) di kampus masing-masing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan ditempatkan secara berkelompok di desa-desa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di kampus ke dalam praktik nyata di tengah masyarakat. Mereka akan berinteraksi langsung dengan warga, menggali potensi lokal, serta merancang dan mengimplementasikan program yang berdampak nyata dan berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tetapi juga pengembangan karakter dan kepemimpinan mahasiswa. Di lapangan, mereka akan bekerja sama dengan pemerintah desa dan warga setempat dalam membangun solusi atas permasalahan yang ada.
Ketua Tim Pengembang KKN Kebangsaan 2025, Dr. Ninuk Purnaningsih, menyampaikan bahwa jumlah peserta dari masing-masing kampus pada tahun ini akan disesuaikan dengan keterbatasan anggaran. Jika pada tahun-tahun sebelumnya satu kampus bisa mengirim 10 mahasiswa, kini jumlahnya akan ditentukan dan diumumkan lebih lanjut oleh Universitas Hasanuddin selaku tuan rumah pelaksana.
Selain peserta utama, KKN Kebangsaan juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dengan status peninjau. Mahasiswa dengan status ini berasal dari perguruan tinggi yang tidak mewajibkan KKN, namun tetap ingin ikut serta dalam kegiatan ini. Hak dan kewajiban mereka akan diatur langsung oleh universitas penyelenggara.
Agar bisa mengikuti program ini, perguruan tinggi harus memenuhi sejumlah syarat, antara lain telah menetapkan KKN sebagai mata kuliah wajib dalam kurikulum sarjana dan pernah mengikuti KKN Kebangsaan sebelumnya. Setiap kampus juga wajib mengajukan proposal dan lolos seleksi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Sebelum terjun ke masyarakat, para peserta akan mendapatkan pembekalan intensif. Materinya mencakup penguatan wawasan kebangsaan, nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, semangat nasionalisme, serta pencegahan radikalisme dan penyalahgunaan narkoba, yang semuanya disesuaikan dengan karakteristik sosial budaya lokasi KKN.
Mahasiswa juga akan mempelajari filosofi KKN serta mengenal lebih dalam kondisi fisik, sosial, dan budaya desa tempat mereka bertugas. Dari situ, mereka akan belajar mengidentifikasi masalah serta potensi desa untuk kemudian merancang program yang berdampak.
Alur Pelaksanaan KKN Kebangsaan
Pelaksanaan KKN Kebangsaan dilakukan secara bertahap:
1. Peserta tiba di lokasi desa penugasan
2. Sosialisasi program kepada masyarakat
3. Diskusi dan identifikasi kebutuhan lokal
4. Adaptasi dan belajar langsung dari warga
5. Kolaborasi dan sinergi dalam pelaksanaan
6. Implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
7. Koordinasi lintas pihak
8. Pelaporan kegiatan dan hasil pengabdian
Setiap kegiatan mahasiswa selama KKN Kebangsaan diharapkan dapat menghasilkan dampak positif, terutama dalam mendorong kemandirian masyarakat desa melalui pendekatan partisipatif dan berbasis potensi lokal.
Dengan semangat gotong royong dan nasionalisme, KKN Kebangsaan 2025 menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa dari desa. Bagi para calon peserta, kini saatnya bersiap dan mengambil bagian dalam pengalaman berharga ini.
Informasi mengenai syarat dan pendaftaran dapat diakses melalui link berikut:
https://kkn.unhas.ac.id
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah