Husain Syam alihkan pembahasan saat menjawab pertanyaan dari BEM UNM dalam Talkshow Catatan Najwa di Gedung Amanagappa UNM, Sabtu (25/8) (Foto: Wahyu R)
PROFESI-UNM.COM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Husain Syam tidak menjawab satupun pertanyaan yang di lontarkan oleh Dwi Resky Hardiyanto. Ia malah mengalihkan dan kembali memojokkan lembaga kemahasiswaan, dalam Talkshow Catatan Najwa di Gedung Amanagappa UNM, Sabtu (25/8)
Empat kritikan yang dilontarkan oleh Presiden BEM UNM terpilih, Dwi Resky Hardianto yakni kebijakan rektor yang anti kritik. Kemudian terkait enam mahasiswa FE yang di skorsing yang dianggap telah membungkam demokrasi.
Selain itu, kritikan lain yakni biaya kuliah mahasiswa yang tiap tahun terus meningkat, tetapi tak sejalan dengan fasilitas. Serta adanya enam gedung mangkrak di UNM yang tidak pernah di lanjutkan pembangunannya.
Saat mengklarifikasi kritikan tersebut, Husain Syam malah mengalihkannya. Ia justru mengungkapkan semua masalah lembaga kemahasiswaan.
“Mahasiswa yang bersangkutan tidak merasa puas karena BEM menurut versinya, saya tidak akui karena dia terpilih tidak sesuai aturan,” katanya.
Eks Dekan FT dua periode ini pun mengenang masa lalunya waktu pertama kali terpilih jadi rektor. Ia menghadirkan BEM Maperwa universitas setelah dibungkam.
Hal tersebut menurutnya, karena semua aturan telah diikuti dengan baik. “Kalian jangan buat aturan sendiri. Karena ini lembaga internal kampus. Bukan organda ataupun HMI,” tandasnya.
Tak satupun kritikan yang ia jawab, Husain malah menjelaskan panjang lebar prestasi yang ia raih selama menjadi rektor. Mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2018.
“Ketika saya menjadi rektor, peringkatnya UNM itu tidak ada. 2016 UNM peringkat 64 nasional. 2017 peringkat 32, tahun ini peringkat 20. Ini bukan pencitraan, tapi memang begitu,” tandasnya. (*)