PROFESI-UNM.COM – Istilah healing kini sering digunakan oleh mahasiswa sebagai cara melepas penat dari rutinitas kuliah, organisasi, maupun tugas yang menumpuk. Namun, bukan hanya sekadar liburan atau jalan-jalan semata. Lebih dari itu, kegiatan ini memiliki manfaat penting bagi kesehatan mental dan produktivitas mahasiswa.
Healing dapat membantu mahasiswa mengembalikan energi positif setelah melalui hari-hari penuh tekanan. Dengan menjauh sejenak dari aktivitas yang melelahkan, seseorang bisa menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat stres. Hal ini membuat tubuh dan pikiran kembali segar saat memulai aktivitas baru.
Selain itu, healing juga berperan dalam meningkatkan fokus dan kreativitas. Ketika pikiran sudah lebih rileks, mahasiswa lebih mudah memunculkan ide-ide baru serta berpikir jernih dalam menyelesaikan tugas atau menghadapi ujian. Suasana hati yang baik turut memengaruhi semangat belajar dan interaksi sosial di kampus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya, healing tidak selalu identik dengan bepergian jauh atau menghabiskan banyak biaya. Cukup dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, seperti membaca buku, menonton film, berkumpul bersama teman, atau berjalan santai di taman, sudah bisa menjadi bentuk healing yang efektif.
Lebih jauh lagi, healing juga membantu mahasiswa mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Dalam momen tenang itu, seseorang dapat merefleksikan perjalanan hidup, memahami batas kemampuan, dan belajar menerima hal-hal yang tidak bisa dikontrol. Proses ini penting agar mahasiswa tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan mental.
Dengan melakukan healing secara bijak, mahasiswa dapat menjaga keseimbangan antara kewajiban akademik dan kesehatan mental. Sebab, istirahat bukan tanda menyerah, melainkan cara untuk kembali bangkit dengan energi dan semangat yang baru.(*)
*Reporter: Nur Mardatillah