Festival Budaya Bacukiki, Peserta KKN Terpadu UNM Lestarikan Tradisi

Avatar photo

- Redaksi

Minggu, 4 Desember 2016 - 01:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peserta Kuliah Kerja Nyata Program Program Pengalaman Lapangan (KKN PPL) Terpadu Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan XIII menggelar Festival Budaya Bacukiki. Festival tersebut berlangsung di Lapangan Lemoe, Kec. Bacukiki, Parepare, Sabtu-Minggu (3-4/12) - (Foto: Ist)
Peserta Kuliah Kerja Nyata Program Program Pengalaman Lapangan (KKN PPL) Terpadu Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan XIII menggelar Festival Budaya Bacukiki. Festival tersebut berlangsung di Lapangan Lemoe, Kec. Bacukiki, Parepare, Jumat-Sabtu (2-3/12) – (Foto: Ist)

PROFESI-UNM.COM – Peserta Kuliah Kerja Nyata Program Program Pengalaman Lapangan (KKN PPL) Terpadu Universitas Negeri Makassar (UNM) angkatan XIII menggelar Festival Budaya Bacukiki. Festival tersebut berlangsung di Lapangan Lemoe, Kec. Bacukiki, Parepare, Jumat-Sabtu (2-3/12)

Ketua Panitia, Aliyul menuturkan, festival budaya tersebut untuk melestarikan dan memperkenalkan tradisi budaya Kecamatan Bacukiki kepada generasi muda.

“Sekarang di era modern, banyak anak yang tidak lagi terlalu mengenali budayanya sendiri,” tuturnya.

Mahasiswa asal Parepare ini menyebutkan, festival budaya di Bacukiki terakhir kali digelar 15 tahun yang lalu.

“Kami rindu budaya lokal kemudian berinisiatif untuk menggelar kembali festival budaya ini, selain Festival Salo Karajae yang biasa digelar oleh Pemkot,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Bacukiki, Iskandar Nusu dalam sambutannya mengapresiasi festival yang diusung oleh mahasiswa KKN PPL UNM di kecamatan tersebut.

Baca Juga Berita :  Peringati Insting, HMJ Penjaskesrek FIK Layangkan Tiga Tuntutan

“Patut diapresiasi karena mampu mengenalkan kembali budaya tradisional yang sekarang sudah mulai tergeser nilainya,” ujarnya.

Festival Budaya Bacukiki ini mengusung berbagai pertunjukan budaya, di antaranya mappadendang (pesta panen), mattojang (ayunan raksasa), yabe lale (lagu pengantar tidur), mallongga (permainan tradisional), dan tari empat etnis. Selain itu, terdapat pula pertunjukan musik dan aksi donor darah. (*)


*Reporter: Ita Andriani

Berita Terkait

Penatnya Dunia Kampus, Healing ke Gunung Pilihan Mahasiswa
HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran
Kos-kosan Mahasiswa UNM Kemalingan
Aksi Kampanye Penolakan PLTU Industri di Pantai Losari
GenBI UNM Jadi Agent of Change dalam Peningkatan Berwirausaha SMA 16 Makassar
Es Cendol Dawet Jajanan Tradisional yang Hits di Kalangan Mahasiswa
Musyawarah Komisariat IMM Se-UNM Bahas Evaluasi Kinerja dan Pemilihan Pemimpin Baru
TIM KKN-T UNM Adakan Pemilihan Duta Lingkungan Hidup
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 12 Mei 2025 - 01:01 WITA

Penatnya Dunia Kampus, Healing ke Gunung Pilihan Mahasiswa

Kamis, 6 Maret 2025 - 00:51 WITA

HIMATIK FT UNM Buka Donasi Korban Kebakaran

Rabu, 22 Januari 2025 - 21:46 WITA

Kos-kosan Mahasiswa UNM Kemalingan

Minggu, 20 Oktober 2024 - 17:07 WITA

Aksi Kampanye Penolakan PLTU Industri di Pantai Losari

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 22:10 WITA

GenBI UNM Jadi Agent of Change dalam Peningkatan Berwirausaha SMA 16 Makassar

Berita Terbaru

Ilustrasi Seseorang Sedang Berpuasa, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Puasa Arafah Sebagai Momen Istimewa Meraih Ampunan Allah

Kamis, 5 Jun 2025 - 23:06 WITA

Masyarakat Melakukan Proses Penyembelihan Hewan Kurban, (Foto: Int.)

Berita Wiki

Nilai-Nilai Idul Adha yang Bisa Jadi Inspirasi Hidup

Kamis, 5 Jun 2025 - 22:49 WITA

Ilustrasi Suasana Hari Raya Idul Adha, (Foto: Int.)

wiki

Kurban Bukan Sekadar Potong Hewan

Kamis, 5 Jun 2025 - 22:20 WITA