PROFESI-UNM.COM – Wartawan Tribunnews.com Fahrizal Syam berbagi pengalaman kepada peserta DJMTD LPM Profesi UNM terkait perencanaan peliputan dan teknik wawancara. Ia menjelaskan bahwa menjadi jurnalis itu memiliki banyak tantangan. Sehingga sebelum melakukan proses peliputan, ada banyak hal yang harus dipersiapkan.
“Sebelum meliput, harus siap mental dan materi,” katanya kepada peserta DJMTD di Balai Pelatihan Desa dan Kelurahan Kota Makassar, Jalan Andi Djemma, Kamis (25/10).
Pria yang akrab disapa Ical ini juga menjelaskan bahwa terkadang isu yang di olah tidak disukai oleh sebagian orang. Apalagi jika isunya menyangkut masalah pribadi narasumber.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, kata Ical, seorang jurnalis harus perkuat mental dan perbanyak materi terkait isu liputan. “Selagi yang diliput itu hal yang benar, jangan pernah takut,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa akan banyak resiko yang selalu dihadapi. Apalagi jika status sebagai pers mahasiswa.
Misalnya ada intimidasi yang dilakukan oleh dosen. Bisa saja dosen mempersulit mahasiswa jika membuat berita yang dalam artian keras.
Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut, mahasiswa tidak dibiarkan meliput di jurusannya sendiri. Tetapi di jurusan lain.
“Kita juga dilindungi sama dewan pers. Ada undang-undang yang mengatur tentang kebebasan pers,” tutupnya.
*Reporter: Ulil Afiah Az-zakiyah