PROFESI-UNM.COM –  Instrumen penelitian merupakan salah satu komponen penting yang diperlukan dalam penelitian. Dalam konteks pembelajaran, instrumen penelitian merupakan jenis tes yang dijadikan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar.

Kadang kala dalam proses belajar mengajar (PBM), aspek evaluasi hasil belajar ini diabaikan. Hal ini berarti dosen, guru atau instruktur terlalu dibuat terkesan seperti memperhatikan penyajian pelajaran saja. Perkuliahan atau pelajaran berjalan baik, praktikum berjalan rapi, namun saat membuat tes atau laporan praktikum, tidak lagi melihat tujuan pembelajaran yang pernah dibuatnya. Akibatnya, tes hasil belajar yang (C) Jatuh dari langit saja.

Dosen atau guru membuat soal tes menjadi seadanya atau seingatnya saja, tanpa harus memenuhi kriteria pembuatan tes yang baik dan benar. Misalnya apakah soal ujian tersebut sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan; apakah memperhatikan aspek kognitif, afektif psikomotorik, dan sebagainya.

Penyusunan tes hasil belajar untuk keperluan penelitian perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Tes tersebut fungsinya dapat memperoleh informasi tentang kemampuan subjek penelitian. Fungsi penilaian bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang hal-hal yang dapat dinilai melalui tes. Apakah sekedar memberi nilai untuk menentukan lulus tidaknya mahasiswa atau siswa, ataukah ada fungsi-fungsi lain yang ingin dicapai melalui penilaian tersebut, misalnya data yang diperoleh digunakan untuk penelitian.
  2. Menentukan kriteria penilaian untuk kepentingan penelitian. Hal ini berarti untuk melakukan penilaian yang baik dibutuhkan mutu soal tes yang baik pula. Dalam praktik pengajaran, tes dilaksanakan dengan memberikan serangkaian soal. Tes hasil belajar dengan demikian akan sangat tergantung pada mutu tes. Semakin bermutu soal yang diberikan, semakin bermutu suatu tes, semakin terandalkan pula penilaian yang diperoleh. Hal itu berdampak pada makin baik data yang diperoleh untuk keperluan penelitian.
  3. Merancang soal-soal yang akan diberikan kepada subjek penelitian. Soal-soal dirancang sedemikian rupa sehingga jumlah dan derajat kesukaran soal tetap relevan dengan pencapaian tujuan.

Tulisan ini dikutip di Buku “Assesment Pembelajaran” Halaman 107-109 Oleh prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd dan Dra. Satria koni, M.Pd. serta diterbitkan oleh PT. Bumi Aksara di Jakarta.(*)

*Reporter: Firmansyah