PROFESI-UNM.COM – Pengelola Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM) mengunjungi LPM Arena Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Kunjungan berlangsung di sekret LPM Arena, yakni Student Center, Senin (16/1).
Kunjungan ini termasuk rangkaian kegiatan dari Safari Jurnalistik LPM Profesi. Dalam kunjungan tersebut, kedua lembaga saling berbagi cerita pengalaman dan dinamika pers mahasiswa (Persma) di kampus masing-masing.
Pemimpin Redaksi LPM Arena, Dina mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi LPM di kampusnya adalah kekurangan sumber daya manusia. Hal ini mungkin disebabkan oleh beban tanggung jawab yang cukup berat. Namun, meskipun begitu, ia menegaskan lembaganya bisa tetap eksis karna memperjuangkan hak dan keadilan bagi semua masyarakat kampus.
“Memang berat bertahan di lembaga kuli tinta ini, dalam 1 angkatan bahkan bisa saja yang bertahan hanya 3 orang. Tapi mengingat kita membawa suara banyak orang, demi kepentingan bersama dan keadilan untuk semuanya, maka lembaga ini pasti tetap dibutuhkan dan eksis,” katanya.
Selain itu, mahasiswi angkatan 2019 ini menuturkan dalam pemberitaan yang dibuat, sudah beberapa kali mendapat intervensi, namun masih dalam batas yang bisa ditoleransi.
“Intervensi pasti ada, ya wajarlah, mungkin ada yang merasa dirugikan dari pemberitaan yang terbit. Alhamdulillah masih bisa diatasi, tidak ada intervensi fisik, masih sebatas ancaman,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan isu terakhir yang lembaganya liput adalah isu terkait kekerasan seksual.
Terakhir, ia menegaskan berita akan menjadi berita ketika sudah mampu memberikan dampak atau membawa perubahan.
“Berita itu harus berdampak supaya bisa dikatakan berita,” pungkasnya. (*)
*Reporter: Andi Gusmaniar Irnawati