PROFESI-UNM.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) menetapkan salah satu lulusan Program Doktor sebagai wisudawan terbaik yang berlangsung pada Rabu (19/11). Penetapan ini diberikan atas capaian akademik, publikasi ilmiah, serta ketekunan dalam menyelesaikan studi sarjana doctor.
Nasrullah A sebagai wisudawan terbaik doctor menuturkan bahwa perjalanan akademiknya tidak selalu berjalan mulus. Ia harus mendampingi ayahnya, yang mengalami sakit dan menjalani kontrol rutin dari Enrekang ke Parepare setiap bulan.
“Ditengah saya penyelesaian studi, saya mendapat cobaan karena Bapak saya sakit dan saya harus mendampingi beliau berobat setiap sebulan sekali,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wisudawan Terbaik
Tantangan semakin besar saat ia memasuki masa persiapan ujian disertasi dan promosi. Ia harus kembali melakukan perjalanan panjang untuk mendampingi mertua yang juga menjalani perawatan di RS Primaya Makassar. Meski demikian, ia tetap berupaya menjaga konsultasi akademik bersama pembimbing.
“Di sela-sela mendampingi orang tua dan mertua, saya tetap berusaha konsultasi dengan promotor dan co-promotor,” jelasnya.
Tantangan lain yang ia hadapi adalah proses publikasi akademik. Ia membutuhkan hampir satu tahun untuk menembus jurnal internasional bereputasi Scopus Q2 setelah beberapa kali mendapat penolakan.
“Yang paling berat adalah ketika saya menulis artikel dan mengirim ke jurnal-jurnal internasional. Setelah banyak penolakan, akhirnya bisa terbit di Scopus Q2,” ungkapnya
Ia juga mengalami penundaan ujian promosi karena situasi demonstrasi anarkis yang terjadi di beberapa kota, termasuk Makassar. Namun ia bersyukur karena penundaan tersebut memberi kesempatan untuk kembali mendampingi ayahnya berobat.
“Alhamdulillah, pada 8 September 2025 saya akhirnya dapat melaksanakan ujian promosi tertutup,” tuturnya.
Artikel Nasrullah akhirnya berhasil diterima di Sinta 2, dan memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Tak hanya itu, ia juga mengembangkan kompetensi tambahan di bidang keuangan melalui pelatihan Zahir hingga mendapatkan gelar ZCP. Menurutnya, semua pencapaian tersebut tidak lepas dari doa orang tua, istri, dan keluarga.
“Saya tidak pernah mengejar predikat lulusan terbaik. Saya hanya berupaya menyelesaikan apa yang sudah saya mulai. Apapun itu, kita semua adalah yang terbaik,” pungkasnya. (*)
*Reporter: Azizah Auliyah







