PROFESI-UNM.COM – Mempengaruhi lawan bicara bukanlah tentang manipulasi, melainkan seni persuasi yang efektif. Keberhasilan dalam mempengaruhi seseorang bergantung pada pemahaman mendalam tentang diri mereka dan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan cara yang resonan.
Pertama, bangun hubungan yang kuat. Sebelum membahas inti permasalahan, luangkan waktu untuk memahami perspektif lawan bicara. Dengarkan dengan aktif, tunjukkan empati, dan cari titik temu. Hubungan yang baik menciptakan iklim kepercayaan yang memungkinkan pesan Anda diterima dengan lebih terbuka. Ajukan pertanyaan terbuka untuk menggali pikiran dan perasaan mereka, bukan hanya sekadar mendengarkan respon singkat.
Kemudian, ketahui audiens Anda. Pesan yang efektif harus sesuai dengan karakteristik dan latar belakang lawan bicara. Dengan memahami hal ini, Anda dapat menyusun argumen yang relevan dan meyakinkan. Hindari penggunaan jargon atau istilah teknis yang mungkin tidak mereka pahami. Gunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah itu, bangun kredibilitas. Orang cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh seseorang yang mereka percayai. Tunjukkan keahlian dan pengetahuan Anda dalam topik yang dibahas. Berikan bukti dan data yang mendukung argumen Anda, dan hindari klaim yang tidak berdasar. Kejujuran dan transparansi juga penting dalam membangun kredibilitas.
Kemudian, gunakan bahasa tubuh yang positif. Kontak mata yang baik, postur tubuh yang tegak, dan ekspresi wajah yang ramah dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda dan membuat lawan bicara merasa nyaman. Hindari gerakan yang mengganggu, seperti memainkan pena atau melihat jam terus menerus.
Selanjutnya, ajukan pertanyaan yang mengarahkan. Alih-alih memaksakan pendapat Anda, ajukan pertanyaan yang mengarahkan lawan bicara untuk sampai pada kesimpulan yang Anda inginkan. Teknik ini lebih efektif daripada memberikan perintah atau pernyataan langsung.
Terakhir, bersikaplah fleksibel dan terbuka terhadap negosiasi. Mungkin tidak selalu mungkin untuk sepenuhnya mempengaruhi lawan bicara sesuai keinginan Anda. Bersiaplah untuk berkompromi dan mencari solusi yang saling menguntungkan. Ingat, tujuan utama adalah mencapai kesepakatan, bukan untuk menang debat. (*)
*Reporter: Rahmat Hidayat