PROFESI–UNM.COM – Hidup sebagai anak kos memang penuh tantangan. Dari harus mandiri dalam mengatur waktu hingga mengelola keuangan sendiri. Salah satu masalah klasik yang kerap terjadi adalah uang bulanan yang cepat habis padahal tanggal tua masih jauh. Oleh karena itu, penting bagi anak kos untuk mulai belajar menabung dengan cara yang realistis dan cocok dengan gaya hidup mereka.
Menabung bukan berarti harus menyiksa diri dan menahan semua keinginan. Tapi lebih kepada mengelola uang secara bijak agar kebutuhan pokok terpenuhi dan tetap ada sisa untuk ditabung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuat anggaran bulanan. Catat semua pemasukan dan pengeluaran tetap seperti uang makan, kos, transportasi, dan kuota internet. Dari sana, sisihkan minimal 10% dari uang bulanan sebagai tabungan wajib.
Kedua, gunakan metode amplop atau dompet digital terpisah. Pisahkan uang untuk berbagai kebutuhan harian dan simpan tabungan di tempat yang sulit dijangkau, misalnya rekening berbeda atau aplikasi e-wallet yang tidak mudah tergoda untuk dibuka.
Ketiga, hindari pengeluaran impulsif. Tahan diri untuk tidak tergoda jajan berlebihan, belanja online, atau nongkrong yang tidak direncanakan. Biasakan membawa bekal dan air minum sendiri agar lebih hemat.
Keempat, buat tantangan hemat bersama teman kos. Misalnya, tantangan tanpa jajan selama seminggu atau hanya belanja kebutuhan pokok selama satu bulan. Selain seru, ini juga bisa memacu semangat menabung.
Menabung ala anak kos bukan tentang jumlah yang besar, tapi soal konsistensi dan disiplin. Bahkan seribu perak sehari jika terus-menerus bisa menjadi simpanan darurat yang berguna di kemudian hari.
Kunci utamanya adalah sadar akan prioritas. Uang bulanan memang terbatas, tapi dengan manajemen yang tepat, anak kos tetap bisa punya simpanan tanpa harus hidup sengsara. (*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah