
PROFESI-UNM.COM – Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kelelahan sering kali dianggap sebagai akibat kurang tidur. Namun kenyataannya, banyak orang yang tetap merasa lelah meski telah tidur cukup. Hal ini terjadi karena tubuh dan pikiran manusia membutuhkan berbagai jenis istirahat, bukan hanya istirahat fisik.
Istirahat adalah proses pemulihan, dan setiap jenis kelelahan memerlukan bentuk istirahat yang berbeda. Berikut adalah tujuh jenis istirahat yang perlu dipahami dan dipenuhi agar tubuh dan pikiran dapat kembali berfungsi secara optimal:
Pertama, istirahat fisik. Istrahat ini membantu memulihkan kelelahan pada tubuh. Terdiri dari istirahat pasif seperti tidur dan berbaring, serta istirahat aktif seperti peregangan, jalan santai, atau pijat ringan. Ini penting bagi siapa pun yang bekerja dalam waktu lama, baik secara duduk maupun berdiri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kedua, Istirahat Mental. Kelelahan mental ditandai dengan sulit fokus, pikiran yang berputar-putar, dan stres akibat pekerjaan atau tugas. Memberikan waktu untuk menjauh dari pekerjaan, berhenti sejenak dari layar, atau bermeditasi dapat menjadi bentuk istirahat mental yang menyegarkan.
Ketiga, istirahat Sensorik. Paparan berlebihan terhadap suara, cahaya, layar gadget, dan rangsangan visual lainnya dapat menyebabkan kelelahan sensorik. Mengurangi paparan tersebut, misalnya dengan menjauh dari ponsel, meredupkan lampu, atau menghabiskan waktu di tempat yang tenang, bisa menjadi solusi.
Cara Pintar Menghemat Waktu dan Energi
Keempat, Istirahat Emosional. Setiap orang mengalami tekanan emosional, baik dari pekerjaan, keluarga, maupun hubungan sosial. Istirahat emosional berarti memberi ruang untuk mengenali dan menenangkan perasaan tanpa harus menahan atau menutupi emosi yang ada. Meluangkan waktu sendirian atau menulis jurnal bisa membantu.
Kelima, Istirahat Sosial. Meskipun interaksi sosial penting, terlalu banyak bergaul atau berada dalam lingkungan yang menuntut energi sosial dapat melelahkan. Istirahat sosial dilakukan dengan memberi batas waktu interaksi, memilih lingkungan yang mendukung, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang yang membuat nyaman.
Keenam, Istirahat Kreatif. Kehilangan ide, merasa buntu, atau jenuh bisa menjadi tanda bahwa seseorang butuh istirahat kreatif. Mengapresiasi karya seni, menikmati alam, mendengarkan musik, atau mencoba aktivitas yang berbeda dapat memicu kembali kreativitas dan semangat.
Ketuju, Istirahat Spiritual. Istirahat spiritual berkaitan dengan kebutuhan akan makna dan ketenangan batin. Ini bisa diwujudkan melalui ibadah, meditasi, refleksi diri, atau keterlibatan dalam kegiatan yang memberikan rasa damai dan tujuan dalam hidup.
Istirahat bukan hanya soal tidur yang cukup, melainkan soal memberikan waktu dan ruang bagi setiap bagian diri kita untuk pulih. Dengan mengenali dan memenuhi ketujuh jenis istirahat ini, kita tidak hanya bisa menghindari kelelahan berlebih, tetapi juga menjalani hidup dengan lebih seimbang, sehat, dan produktif. (*)
*Reporter: Muh. Zaki Mubarak Ihwan