Potret Sumpah Mahasiswa UNM saat Aksi Protes di Depan Menara Pinisi, (Foto: Khaiqal Wahyu.)
PROFESI-UNM.COM – Unjuk rasa dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) di depan Menara Pinisi menyuarakan keprihatinan dan menutut pemerintah menghentikan efesiensi anggaran pendidikan. Salah satu orator menegaskan bahwa program pemerintah justru menciptakan generasi yang gemuk bukan generasi yang cerdas, mengingat program makan gizi gratis yang tidak efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, Jumat (21/2).
“Negara hanya alih menciptakan generasi yang cerdas malah mereka menciptakan generasi yang gemuk entah itu makan gizi gratis atau apapun itu,” tekannya.
Orator inisial M itu menduga terjadinya ketidaktransparanan dalam penggunaan dana efisiensi yang diarahkan ke danantara, yang tidak terawasi oleh (Komisi Pemberantasan Korupsi) KPK dan Badan Pemeriksa Keuangan) BPK. Mengungkapkan keprihatinan bahwa pendidikan saat ini telah bergeser menjadi alat ekonomi bukan lagi fokus pada kualitas pendidikan.
“Hasil dari efesiensi anggaran ini menuju kepada danantara, yang dimana dari hasil sestimen saya, danantara ini tidak mampu atau lepas dari pengawasan KPK dan BPK. Pendidikan hari ini telah berubah mengurusi tambang,” tegasnya.
Meskipun diakui bahwa tidak semua masyarakat peduli, orator dari FMIPA itu mengatakan bahwa perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan pendidikan justru muncul dari hati nurani para mahasiswa.
“Mungkin ada memang beberapa masyarakat yang acuh, tapi perlawanan itu bangkit dari hati nurani masing – masing teman. Ada beberapa masyarakat yang pro terhadap mahasiswa,” ujarnya.
Terakhir, Ia menyatakan bahwa kedepannya pemerintah dapat memprioritaskan pendidikan dan kesehatan. Berharap program efisiensi ini berjalan dengan baik.
“Pemerintah kedepannya lebih mementingkan pendidikan dan kesehatan. Semoga hasil efesiensi ini dilakukan dan alurnya baik untuk pemerintah,” harapnya.(*)