
PROFESI-UNM.COM – Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia, Endang Rochyadi bawakan materi mengenai Identifikasi dan asesmen dalam belajar mahasiswa penyandang disabilitas pada Pelatihan Tutor Pendidikan Khusus batch 3. Kegiatan ini dilaksana di Ballroom D Lantai 2, Gedung Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (7/9).
Pelatihan ini ditujukan kepada dosen-dosen yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa).
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan ini menyebut asesmen dilakukan untuk mendukung proses belajar mengajar, agar pelajaran dapat diserap oleh mahasiswa secara lebih efisien. ia juga menambahkan konsentrasi merupakan indikator utama dalam proses belajar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Proses belajar itu sebetulnya ditentukan oleh satu indikator yaitu ketika terjadi konsentrasi,” jelasnya
Selain itu, ia juga mengungkapkan inti dalam belajar adalah dapat membuat informasi yang diterimanya dapat berkelanjutan dan mengendap dalam pikiran. Ia juga identifikasi pada konsep asesmen adalah untuk mengidentifikasi individu, ada dua identifikasi kasus dan identifikasi masalah
“Bagaimana Informasi itu dapat mengendap itu adalah inti dari belajar” ungkapnya
Lebih lanjut dosen Pendidikan Khusus ini menjelaskan proses belajar akan menjadi berhasil apabila persepsi yang sama dapat tercipta dalam pembelajaran. Lanjutnya menyebut yang sering kita lupakan adalah informasi yang kita sampaikan ini bersifat fakta, bersifat konsep atau bersifat prinsip.
“Proses belajar menjadi berhasil itu apabila terjadi persepsi yang benar,” tuturnya saat memberikan materi. (*)
*Reporter A. Nur Ainun